Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bayi Anda susah makan dan lebih suka menyusu, Moms? Well, Anda tidak sendirian. Ada banyak orang tua mengeluhkan hal yang sama dan mereka juga bingung mengatasi masalah ini. Ya, setelah berusia 6 bulan, selain diberikan ASI, bayi sudah mulai bisa dikenalkan pada makanan pendamping sebagai penambah gizinya.
Meskipun begitu, mengenalkan MPASI pada buah hati Anda bukan perkara mudah. Terkadang, bisa saja bayi Anda tidak berselera makan. Ia pun lebih memilih untuk minum ASI hingga kenyang dibandingkan makan makanan yang sudah Anda sediakan. Padahal, MPASI juga dibutuhkan bayi untuk melengkapi kebutuhan nutrisinya.
Ada yang menganjurkan agar Moms menghentikan sementara pemberian ASI untuk anak yang susah makan, karena terlalu banyak minum susu hingga kekenyangan dianggap sebagai penyebabnya. Namun faktanya, saat pemberian ASI dihentikan, Si Kecil tetap susah makan.
Pemberian MPASI dan ASI pada Bayi
Menurut World Health Organization (wHO), ada 7 faktor yang Moms harus ketahui saat memberikan MPASI, yakni usia, frekuensi, jumlah, tekstur, variasi, respons, dan kebersihan. Dalam pemilihan menu makanan pada bayi, MPASI terbagi menjadi 6-9 bulan, 9-12 bulan, dan 12 bulan ke atas.
Untuk frekuensi pemberian MPASI sendiri, bayi usia 6-9 bulan perlu diberi 2-3 kali MPASI per hari, dengan diselingi 1 kali camilan. Untuk bayi 9-12 bulan, MPASI diberikan 3-4 kali, diselingi 2 camilan. Selanjutnya bayi 12 bulan ke atas, makanan utamanya diberikan 3-4 kali, diselingi 1-2 camilan.
Selain itu, persentase pemberian ASI juga sebaiknya sedikit demi sedikit dikurangi seiring bertambahnya usia bayi. Kebutuhan ASI untuk bayi usia 0-6 bulan adalah 100%, bayi usia 6-9 bulan 60-70%, bayi usia 9-12 bulan 50-60% ASI, dan bayi usia lebih dari 1 tahun 20-30% ASI.
Penyebab Bayi Susah Makan
Umumnya bayi susah makan disebabkan oleh beragam hal, misalnya karena gangguan fisik seperti tidak enak badan atau sakit dan tumbuh gigi. Selain itu, fase perkembangan bayi juga bisa menjadi penyebab ia tidak berminat mengonsumsi makanan. Untuk itu, Moms perlu mengetahui cara mengatasi Si Kecil yang susah makan dengan beberapa trik berikut ini.
1. Cari tahu penyebab bayi sulit makan terlebih dahulu. Contohnya, jika Si Kecil sulit makan karena tumbuh gigi, Anda bisa mengganti menunya dengan makanan yang bisa menyamankan giginya.
2. Jika Anda ingin mengenalkan makanan baru pada bayi, hindari memberinya dalam jumlah banyak dan jangan mengenalkan dua jenis makanan secara bersamaan.
3. Bila bayi hanya menolak satu jenis makanan, misalnya sayur-sayuran, jangan menyerah untuk memberikannya di hari lain.
4. Biarkan Si Kecil mencoba makanannya sendiri. Misalnya, hanya mengecap lalu melepehnya kembali. Tidak apa-apa, karena ia sudah berusaha mencicipi makanannya.
5. Jangan paksa bayi menelan makanan yang diberikan.
6. Berikan waktu pada Si Kecil untuk mengenal dan mempelajari makanan yang diberikan.
7. Sebaiknya siapkan makanan yang disukai Si Kecil, selain menu makanan yang sudah ada. Jika Si Kecil menolak makanan yang diberikan maka sajikan makanan yang disukainya.
8. Jangan langsung memberi susu. Mungkin Anda khawatir jika Si Kecil tidak mau makan, ia akan kekurangan nutrisi sehingga Anda memberikan susu sebagai penggantinya. Justru kondisi inilah sebenarnya yang membuat anak jadi menolak tawaran makan, karena perutnya sudah penuh. Susu sendiri merupakan asupan pelengkap, bukan asupan pokok untuk memenuhi nutrisi harian anak. (M&B/SW/Dok. Freepik)
- Tag:
- bayi
- asi
- mpasi
- bayi susah makan