Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Salah satu masalah kehamilan yang paling dikhawatirkan adalah pre-eklampsia atau tekanan darah tinggi. Jika Anda memiliki riwayat tersebut, maka Anda perlu lebih mewaspadai sindrom HELLP yang terjadi pada 5-8 persen kehamilan.
Walau persentasenya kejadiannya tidak tinggi, namun sindrom ini tergolong mengancam nyawa ibu dan janin, lho! Mari tingkatkan kewaspadaan HELLP dengan mengenali penjelasan berikut ini, Moms!
Apa Itu Sindrom HELLP?
Menurut American Pregnancy Association (APA), sindrom HELLP adalah rangkaian masalah kehamilan yang berkaitan erat dengan pre-eklampsia. Sekitar 4-12 persen ibu hamil dengan pre-eklampsia mengalami sindrom HELLP, namun tak jarang diagnosis HELLP berdiri tegak tanpa ada diagnosis pre-eklampsia.
HELLP merupakan singkatan dari tiga masalah kehamilan, yaitu:
⢠Hemolisis, kerusakan sel darah merah yang memengaruhi minimnya oksigen yang dialirkan ke seluruh tubuh.
⢠Elevated liver enzymes, meningkatnya kadar enzim karena gangguan fungsi hati saat hamil.
⢠Low platelets count atau rendahnya trombosit yang berkaitan erat dengan pembekuan darah.
Gejala Sindrom HELLP
Sayangnya, gejala-gejala HELLP adalah gejala yang sama dengan pre-eklampsia, hal ini meningkatkan risiko diagnosis kurang tepat menjadi pre-eklampsia, hepatitis, atau penyakit kantung empedu. Namun secara garis besar, gejala dari sindrome HELLP adalah:
⢠Sakit kepala
⢠Mual muntah yang perlahan semakin parah
⢠Muncul tanda-tanda seperti flu
⢠Sakit di perut bagian kanan
⢠Letih
⢠Tidak enak badan
⢠Tekanan darah tinggi
⢠Gangguan penglihatan
⢠Adanya protein di urine
⢠Bengkak di beberapa bagian tubuh
⢠Pendarahan
⢠Penambahan berat badan dengan cepat
⢠Mimisan atau perdarahan lainnya
⢠Kejang.
Diagnosis HELLP
Menurut March of Dimes, tenaga medis akan mendiagnosis sindrom HELLP dengan memeriksa terjadinya:
⢠Pembengkakan hati
⢠Tekanan darah tinggi
⢠Bengkak di kaki
⢠Nyeri di are perut, terutama bagian kanan atas.
Tim medis umumnya akan melakukan tes darah untuk mengetahui kadar enzim di hati dan kadar platelet. CT scan (pemeriksaan lengkap menggunakan sinar X dan komputer) juga mungkin akan dilakukan jika dicurigai terjadi perdarahan di hati Anda.
Tak hanya Anda, dokter juga akan memeriksa kesehatan bayi Anda dengan teknik NST atau non-stress test berupa pemantauan detak jantung janin ketika ia bergerak. Tes ini memastikan janin mendapatkan kadar oksigen yang cukup.
Mengatasi HELLP
Jika dokter sudah menegakkan diagnosis HELLP, maka Anda akan diberikan pengobatan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah kejang. Tentunya dengan kadar yang sesuai dan aman untuk Anda dan janin ya, Moms. Dalam beberapa kasus, transfusi darah mungkin dibutuhkan.
Jika Anda mengalami HELLP, dokter mungkin akan merekomendasikan untuk segera melahirkan secepat mungkin, maka risiko bayi lahir prematur kurang dari 37 minggu pun menjadi besar. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)