Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pernahkah Anda mendapati Si Kecil tidur sambil menendang-nendang? Bila pernah, mungkin Moms juga sempat bertanya-tanya apakah hal tersebut normal? Karena sebagai orang tua tentu Anda ingin memastikan perkembangannya dapat berjalan dengan optimal. Tapi Moms tak perlu khawatir, karena kondisi ini umum terjadi pada bayi dan sering disebut sebagai benign neonatal sleep myoclonus (BNSM). Apa itu? Simak penjelasannya berikut ini ya, Moms.
Benign Neonatal Sleep Myoclonus
Pertama kali dideskripsikan pada tahun 1982, BNSM merupakan sebuah gangguan yang sering disalahartikan sebagai kejang atau epilepsi pada bayi. Karakter khas gangguan ini adalah gerakan bergetar layaknya tersetrum yang secara eksklusif terjadi saat tidur. Hal ini terjadi tanpa kendali Si Kecil, karena merupakan dorongan saraf mendadak.
BNSM tak hanya menyebabkan kaki saja yang dapat bergerak seakan menendang, tapi juga tangan, bokong, bahkan seluruh tubuh. Tubuh yang sedang 'tersetrum' dapat terlihat seperti sedang bergetar, sehingga banyak kasus BNSM yang disalahartikan sebagai kejang. Periode getaran dapat terjadi berbeda-beda, mulai dari 2-3 detik hingga beberapa menit.
Moms tak perlu khawatir, karena BNSM merupakan kondisi saraf yang terhitung umum. Kondisi ini umum terjadi sejak bayi berumur sehari hingga setahun. Namun ada pula penelitian yang menemukan kasus ini baru berhenti setelah anak berusia tiga tahun. Biasanya, BNSM dapat hilang setelah beberapa minggu, dan banyak kasus yang membuktikan bahwa kondisi ini akan mereda setelah bayi berusia tiga bulan. Ini bertepatan dengan perubahan pola tidur Si Kecil.
Selama 12 minggu pertama, pola tidur Si Kecil akan berangsur-angsur berubah dari fase REM (rapid eye movement) menjadi fase non-REM. Dan fase tidur REM akan terus menurun hingga ia berusia enam bulan. Maka dari itu, BNSM juga baru dapat benar-benar berhenti saat ia menginjak usia enam bulan.
BNSM dapat terjadi akibat rangsangan suara yang berulang, perubahan cahaya, dan gerakan saat menggendong, terutama bila arah gerakan dari kepala ke kaki.
Sejauh ini BNSM tidak berkaitan dengan gangguan sistem saraf lain. Biasanya, kondisi ini tidak memerlukan perawatan khusus, karena akan langsung berhenti ketika Si Kecil bangun. Pemberian medikasi seperti obat antikonvulsan, yakni obat untuk mencegah atau mengatasi kejang, terbukti tidak membuahkan hasil. Bahkan obat ini dapat berbahaya.
Bila Moms ingin membangunkan Si Kecil yang terlihat sedang BNSM, ingatlah untuk tidak menggoyangkan tubuhnya dengan keras. Cukup sentuh dengan lembut atau mengganti popoknya. (Gabriela Agmassini/SW/Dok. Freepik)