Type Keyword(s) to Search
BABY

Metode Ferber, Latihan agar Bayi Bisa Tidur Sendiri

Metode Ferber, Latihan agar Bayi Bisa Tidur Sendiri

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Menidurkan bayi sering menjadi satu tantangan yang sulit untuk dilakukan bagi orang tua. Apalagi, jika harus membiarkan Si Kecil tidur sendirian di kamarnya. Meski sulit menjadikan ini sebagai kebiasaan, tapi ada cara yang bisa diterapkan untuk melatih bayi agar dapat tidur sendiri.

Cara ini disebut metode ferber, yang dicetuskan oleh seorang dokter spesialis anak bernama Richard Ferber. Dengan menerapkan metode ini, Anda bisa melatih bayi tidur sendiri saat ia mengantuk atau kembali tidur saat terbangun di tengah tidurnya.

Metode ini juga dapat membuat bayi tidur lebih nyenyak saat malam hari, sehingga Si Kecil dapat memiliki pola tidur yang teratur. Jika proses menyusui saat tengah malam harus dilakukan, Moms tidak merasa kewalahan atau menjadi stres karena Si Kecil bisa kembali tidur dalam waktu singkat.

Penerapan Metode Ferber


Untuk menerapkan metode ini, Moms bisa memulainya ketika bayi sudah berusia 6 bulan. Pada usia tersebut, Si Kecil sudah mulai memasuki fase MPASI, sehingga waktu bangun tengah malam untuk menyusu juga bisa dikurangi. Selain itu, bayi juga dianggap sudah bisa tidur sendiri secara fisik maupun mental.

Secara konsep dasar, Moms hanya perlu mendiamkan Si Kecil di tempat tidurnya ketika ia sudah mulai mengantuk. Hal ini sekaligus cara untuk menenangkan dirinya sendiri hingga ia merasa aman dan terbiasa saat sendirian atau disebut juga self soothing. Untuk lebih jelasnya, berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan saat menerapkan metode Ferber:

1. Buat jadwal dan rutinitas tidur

Sebagai tahap awal, Moms perlu membuat jadwal khusus tidur anak, baik saat siang atau malam hari. Hal ini diselaraskan dengan rutinitas yang akan dilakukan, misalnya mendongeng sebelum tidur, atau mengganti pakaian dan popok baru sebelum tidur. Kebiasaan untuk mematikan lampu dan menghindari suara bising juga perlu dilakukan, agar bayi bisa merasa nyaman dan tenang.

2. Kurangi kontak

Si Kecil tentu bisa saja menangis tiba-tiba karena terbangun untuk memanggil Anda. Meski begitu, Moms tidak langsung menghampiri dan melihat kondisinya. Biarkan ia menangis selama 3 menit untuk tahap awal, dan perpanjang durasi menunggu secara bertahap.

Saat Anda menghampirinya, cukup gendong atau peluk Si Kecil, sambil bisikkan lagu atau kata untuk menenangkannya. Saat melakukan ini, usahakan sesingkat mungkin, yaitu 1-2 menit saja. Jika merasa berat, Moms bisa memanfaatkan monitor khusus sebagai sarana untuk melihat kondisi bayi selama di kamarnya sendiri.

3. Lakukan secara konsisten

Pastikan Moms melakukan hal-hal tersebut secara konsisten, baik durasi membiarkan bayi menangis atau lama waktu menenangkannya. Meskipun berat, namun menerapkan metode ini dapat mengajarkan bayi untuk belajar mandiri sedini mungkin. Tidurnya pun akan lebih teratur dan lebih nyenyak, sehingga kualitas tidur juga menjadi lebih baik. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)