Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat dinyatakan hamil, rasa bahagia tentu menyelimuti Anda dan pasangan. Namun, momen ini juga menjadi tanda awal timbulnya perubahan di dalam tubuh karena tumbuh kembang janin dalam rahim. Beberapa keluhan pun akan Moms rasakan dan mungkin bisa menimbulkan rasa kurang nyaman.
Beberapa keluhan itu di antaranya adalah timbul mual hingga muntah, nyeri di pinggang, atau bahkan timbul bau di area mulut. Masalah bau mulut ini tentu bisa mengurangi rasa percaya diri, khususnya ketika berbincang dengan seseorang. Karenanya, Moms harus tahu apa saja penyebab bau mulut saat hamil dan cara untuk mengatasinya hingga tuntas.
Penyebab bumil mengalami bau mulut
Bau mulut yang dialami saat hamil disebabkan oleh beberapa hal, seperti dilansir dari Momjunction berikut ini:
1. Perubahan hormon
Saat hamil, tubuh merespons dengan mengalami perubahan kadar hormon. Hal ini terjadi juga untuk mendukung perkembangan janin dalam kandungan. Namun, penambahan hormon esterogen dan progesteron ini ternyata juga meningkatkan produksi plak di gigi Anda. Alhasil, bakteri yang menghasilkan sulfur akan bereaksi ketika tersentuh makanan dan menimbulkan bau mulut.
2. Dehidrasi
Ibu hamil harus mencukupkan asupan cairan dalam tubuhnya. Kekurangan tak hanya berisiko pada kondisi tubuh jadi lebih cepat lelah, tetapi juga menimbulkan bau mulut. Mulut kering yang disebut xerostimia ini dihasilkan oleh bakteri dan tentu akan sangat mengganggu Anda.
3. Morning sickness
Lebih dari 50 persen bumil memang diketahui mengalami morning sickness atau rasa mual, bahkan secara berlebihan. Kondisi ini juga menjadi sumber bakteri sehingga mulut menjadi bau. Selain itu, bumil juga bisa mengalami peningkatan asam refluks akibat pencernaan yang melambat. Alhasil, mineral dari enamel gigi akan menghilang yang akhirnya menimbulkan bau pada mulut Anda.
4. Kekurangan kalsium
Kalsium secara ekstra dibutuhkan selama masa kehamilan. Tak hanya untuk menguatkan tulang ibu, tetapi juga pertumbuhan tulang janin. Ternyata, kekurangan kalsium juga berpengaruh pada kesehatan gigi, hingga dapat menyebabkan bau mulut.
5. Salah makan
Kehamilan membuat pola hidup Anda juga mengalami perubahan. Jika biasanya Moms tak suka ngemil, mungkin saja Anda kini bisa menyetok persediaan camilan yang cukup banyak di dalam lemari penyimpanan. Belum lagi jika makanan yang Anda konsumsi mengandung aroma khusus seperti bawang atau kopi. Kebiasaan ngemil tentu tidak salah, namun Anda harus mewaspadai agar tidak berlebihan hingga menimbulkan bau mulut.
6. Gangguan kesehatan
Penurunan jumlah saliva pada mulut bisa terjadi pada masa kehamilan. Selain itu, beberapa penyakit seperti infeksi saluran pernapasan, diabetes, penyakit hati, dan gangguan metabolisme juga bisa dialami selama hamil. Kondisi ini tentu akan meningkatkan kemungkinan bau mulut.
Cara mengatasi bau mulut saat hamil
Untuk mengurangi bau mulut dan membuat Anda kembali percaya diri, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan lho, Moms! Jangan khawatir, berikut caranya:
1. Lakukan perawatan gigi
Setelah makan, mengalami mual hingga muntah, atau merasa tidak nyaman di area mulut, Moms sebaiknya menyikat gigi dan berkumur. Lakukan ini secara rutin sehabis sarapan dan sebelum tidur. Pastikan juga untuk berkonsultasi dengan dokter gigi guna melihat kondisi gigi dan area mulut Moms.
2. Cukup minum air
Cegah dehidrasi dengan banyak minum air, meski risikonya Moms mungkin akan sering ke kamar kecil. Hal ini tentu untuk membuat area mulut basah dan menambah jumlah air liur, sehingga bau mulut bisa teratasi dengan baik dengan cara yang mudah.
3. Jalani pola hidup sehat
Meski suka makan camilan, pastikan camilan yang Anda konsumsi adalah makanan sehat seperti buah-buahan segar. Lalu, hindari merokok dan mengonsumsi alkohol tentunya, yang tak hanya mencegah bau mulut, tapi menjaga kesehatan Anda dan janin.
4. Konsultasikan ke dokter
Apabila cara-cara di atas sudah Anda lakukan namun bau mulut tetap timbul hingga membuat tidak nyaman, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)
