Type Keyword(s) to Search
TOODLER

4 Jenis Masalah Amandel yang Sering Menyerang Balita

4 Jenis Masalah Amandel yang Sering Menyerang Balita

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms pasti sudah tahu kalau amandel adalah sistem pertahanan tubuh yang melindungi Si Kecil dari kuman. Ya, amandel memang diciptakan untuk "menangkap" kuman yang masuk melalui rongga mulut. Namun tahukah Anda kalau amandel hanya berfungsi saat anak berusia balita saja? Ini disampaikan oleh dokter konsultan THT dari Pacific Healthcare, Singapura, yaitu dr. Ravi Seshadri. Namun setelah itu, sistem pertahanan akan dilakukan oleh organ lain.

Amandel bisa disebut sebagai "prajurit garda depan" yang menghadang kuman agar tidak masuk ke dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan amandel sering mengalami infeksi. Jika terkena kuman, amandel akan membengkak dan memerah, dan terjadilah radang. Suara Si Kecil akan serak, tenggorokan panas, sakit saat menelan, demam, dan itu semua membuat anak Anda rewel! Lalu apa saja sih masalah yang sering terjadi pada amandel anak? Read on!


1. Radang Amandel Akut


Radang akut ini biasanya ditandai dengan demam mendadak dan rasa nyeri di kerongkongan. Air liur Si Kecil juga sangat berlebih, kadang disertai nyeri telinga, pembengkakan kelenjar limpa di leher, dan bau mulut. Jika dilihat, permukaan amandel akan menjadi kemerahan dan sebagian terselaput lapisan putih keabuan.


2. Radang Amandel Kronis


Jika Si Kecil kerap mengalami radang amandel, ada kemungkinan ia terkena radang amandel kronis. Terlalu sering radang membuat bagian sekeliling amandel dipenuhi bakteri. Ciri khas pasien radang kronis adalah radang yang kerap terjadi dan bau mulut menyerupai bau telur busuk (karena bakteri menghasilkan sulfur yang berbau seperti telur busuk). Satu ciri lain adalah ia akan merasa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya.


3. Perintosillar Abses


Masalah ini adalah yang paling berbahaya. Luka di bagian amandel akan menyebabkan kesulitan untuk membuka mulut. Jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke dalam leher dan menyebabkan komplikasi penyakit lain, bahkan mengganggu aliran udara pernapasan.


4. Bengkak Amandel dan Adenoid


Amandel dan adenoid yang membengkak menyebabkan gangguan pernapasan. Ciri pasien pembengkakan ini adalah sering mengorok saat tidur, mengalami gangguan tidur misalnya sering terbangun, mimpi buruk, mengompol, perubahan mood, dan kelainan jantung. Pembengkakan yang sangat parah akan memicu penyakit sinusitis dan infeksi telinga. (Tiffany/SW/Dok. Freepik)