Type Keyword(s) to Search
TOODLER

Waspada! Ini 10 Penyebab Kematian pada Balita di Dunia

Waspada! Ini 10 Penyebab Kematian pada Balita di Dunia

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Memiliki anak yang sehat dan bisa bertumbuh dengan baik memang dambaan setiap orang tua. Hal ini pun menjadi prioritas utama bagi ibu hamil. Pasalnya, sejak awal masa kehamilan, bumil, dengan dukungan pasangan, sudah melakukan banyak cara untuk menjaga kesehatan Si Kecil.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa rencana dan usaha yang dilakukan manusia tetap bisa membuat anak mengalami sakit. Baik karena kelalaian atau sudah rencana Tuhan Yang Maha Kuasa, penyakit tersebut pun masuk dalam golongan berbahaya hingga menyebabkan kematian.

Melalui Ourworldindata.org, tercatat jenis-jenis kondisi yang bisa menyebabkan kematian pada balita dari seluruh dunia. Hasil pendataan yang dilakukaan Institute for Health Metrics and Evaluation ini menunjukkan 10 penyakit utama, dengan penjelasan sebagai berikut:


1. Infeksi Pernapasan

Jenis infeksi seperti pneumonia menjadi salah satu yang bisa merenggut nyawa balita. Gejalanya dimulai dengan demam tinggi yang tiba-tiba, kemudian napas menjadi lebih cepat daripada biasanya.


2. Komplikasi Bayi Prematur

Bayi yang lahir prematur atau kurang dari 37 minggu memang bisa mengalami beberapa komplikasi. Kondisi tersebut antara lain adalah lumpuh otak (seperti gangguan gerak), gangguan keterampilan kognitif, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah pada gigi, gangguan psikologis, hingga sindrom kematian mendadak.


3. Diare

Gangguan pencernaan ini memang membuat anak Anda menjadi lebih sering merasa dehidrasi. Jika kondisi semakin parah, seperti BAB berdarah hingga kejang dan pingsan, hal tersebut perlu penanganan lebih lanjut karena bisa berisiko kematian.


4. Asfiksia dan Trauma Neonatal

Asfiksia adalah sebuah kondisi ketika bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup selama proses persalinan berlangsung. Biasanya yang mengalami adalah bayi yang lahir kurang dari 28 hari. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan otak permanen dan trauma neonatal lainnya.


5. Cacat Lahir Bawaan

Bayi yang memiliki cacat bawaan sejak lahir, seperti kelainan jantung bawaan atau spina bifida bisa menyebabkan kematian. Maka sangat diperlukan penanganan yang tepat, agar Si Kecil bisa tetap bertahan hidup.


6. Malaria

Malaria adalah penyakit infeksi menular yang menyebar melalui gigitan nyamuk. Pengobatan yang tepat dengan obat antimalaria memang bisa dilakukan. Namun jika kondisi semakin parah, hal ini bisa membuat anak mengalami anemia berat, gagal ginjal, hingga kematian.


7. Gangguan Neonatal lainnya

Bayi yang lahir sebelum hari yang ditentukan kemungkinan memiliki kelainan lainnya. Seperti ensefalopati mioklonik, berupa kedutan otot cepat yang datang pada awal masa kelahiran bayi. Meski beberapa anak bisa tetap bertumbuh, namun pengobatan tidak menjaminnya untuk tetap bertahan dalam waktu lama.


8. Sepsis dan Infeksi Neonatal

Sepsis merupakan kondisi adanya infeksi darah yang terjadi sejak bayi baru lahir. Hal tersebut menjadi penyebab timbulnya penyakit lain, seperti sindrom distres pernapasan atau pendarahan otak. Apabila anak bisa bertahan pun, sayangnya hal itu tidak akan dalam waktu yang lama.


9. Meningitis

Penyakit peradangan ini terjadi pada bagian otak dan saraf tulang belakang, terutama jika imunitas sedang turun. Kondisi ini umumnya ditandai dengan gejala terdapat benjolan di kepala. Komplikasi seperti kejang, gagal ginjal, hingga kematian pun menghantui hal kondisi anak.


10. Kekurangan Zat Besi

Kondisi Si Kecil yang mengalami anemia disebabkan kekurangan zat besi dalam darahnya. Apabila anemia yang dialami sangat berat, maka dapat mengganggu kerja jantung, otak sampai terjadi kerusakan pada organ lainnya hingga risiko kematian. (Vonia Lucky/SW/Dok. Freepik)