Type Keyword(s) to Search
TOODLER

4 Tanda Anak Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

4 Tanda Anak Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Anak dan makanan manis, sepertinya memang sulit dipisahkan ya, Moms? Padahal, terlalu banyak mengonsumsi gula atau makanan dan minuman manis tidak sehat untuk tubuh, lho. Sebuah riset mengatakan kalau balita usia 2 tahun yang mengonsumsi gula 2 kali lebih banyak dari jumlah yang dianjurkan, akan mengalami gangguan kesehatan yang fatal.

"Gula bukanlah nutrisi yang paling penting. Kita tidak akan mati bila kekurangan gula. Tetapi sebaliknya, gula bisa mengakibatkan berbagai macam penyakit jika kita terlalu banyak mengonsumsinya," kata Aubrey Sheiham, seorang Profesor di bidang Dental Public Health dan Spesialis Diet & Kesehatan Anak dari University College London, Inggris. 

Lalu, bagaimana Anda tahu bila kadar gula pada tubuh anak sudah terlalu tinggi? Kenali 4 tanda berikut ini yuk, Moms.


1. Ketagihan Gula

Banyak orang percaya, semakin sering anak mengonsumsi gula, maka semakin ia akan mencari makanan manis. Bila Anda mengira anak menjadi ketagihan gula, hal ini tidak salah juga, karena gula memang dapat memengaruhi indera pengecap pada lidah. Indera tersebut kemudian memberikan sinyal ke otak yang kemudian membuat kita merasa ingin makan makanan yang manis lagi. Proses yang sama terjadi pula pada balita Anda, bila ia terus menerus makan makanan yang manis-manis.


2. Mood yang Tidak Stabil

Sadarkah Anda bagaimana gula bisa memengaruhi tingkah laku anak Anda? Bahkan ada beberapa orang tua yang mengeluhkan sikap anaknya ketika ia terlalu banyak mengonsumsi gula. Sikapnya bisa sangat buruk, seperti suka marah-marah dan mudah menangis. Kenapa bisa begitu ya?

Menurut Prof. Sheiham, saat kita mengonsumsi gula, maka gula kemudian akan berubah menjadi glukosa yang memberikan energi yang berlebihan, hingga kadang memicu tingkah laku yang sedikit berlebihan. Proses selanjutnya, kelenjar pankreas akan mengeluarkan insulin untuk menstabilkan glukosa hingga membuat energi kita kembali menurun, dan membuat kita merasa lemah, banyak mengeluarkan keringat, lelah, dan sulit berkonsentrasi.


3. Pembusukan Gigi

Sudah bukan rahasia lagi, terlalu sering mengonsumsi gula tentunya akan mengakibatkan kerusakan gigi pada balita Anda. Hal ini disebabkan karena bakteri yang terdapat dalam mulut mengubah gula menjadi sejenis asam yang mengikis email gigi. Asam ini akan terus menyerang gigi sampai paling tidak selama 20 menit.

"Umumnya produksi air liur dapat menetralisir pembentukan asam tersebut saat bakteri plak bercampur dengan gula masuk ke mulut. Namun bila gigi Si Kecil terlalu sering 'mandi' gula, maka proses pembusukan gigi akan sangat sulit untuk dihindari," kata Prof. Shieham.


4. Berat Badan Bertambah

Satu lagi risiko mengonsumsi gula terlalu banyak, yaitu dapat memicu terjadinya obesitas pada anak. Gula mengandung kalori yang sangat banyak dan rasanya yang manis membuat makanan jadi terasa lezat. Sensasi rasa lezat itulah yang bisa menyebabkan seseorang menjadi minta lagi dan lagi dan lagi. Nah, jika balita Anda mempunyai kebiasaan seperti itu dan asupan kalorinya lebih tinggi dari yang seharusnya ia terima, maka hal tersebut bukan tidak mungkin akan berimbas pada naiknya berat badan Si Kecil, Moms. (M&B/Tiffany/SW/Dok. Freepik)