Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tanggal 15 Februari merupakan peringatan Hari Kanker Anak Sedunia. Sudah saatnya kita ikut peduli dengan hal ini, karena 4 persen dari kasus kanker di dunia terjadi pada anak. Dan setiap tahun ada ribuan kasus baru yang ditemukan.
Bicara kanker, mungkin masih banyak yang mengira bahwa kanker hanya menyerang orang dewasa atau bahkan lanjut usia. Padahal, kanker juga bisa menyerang anak kecil lho, Moms. Dan saat mereka divonis mengidap kanker, sulit bagi mereka untuk sembuh, karena imunitas tubuh anak belum sempurna seperti orang dewasa.
Kanker pada anak terjadi karena banyak faktor. Belum ada penelitian yang bisa memastikan apa penyebab dari kanker pada anak secara umum. Namun, jika ditangani dengan cepat dan tepat, kanker pada anak bisa disembuhkan dan anak bisa kembali tumbuh dengan baik.
Gejala Kanker pada Anak
Situs www.dharmais.co.id, situs resmi RS Dharmais, Jakarta, menuliskan gejala-gejala kanker pada anak, yaitu:
1. Leukimia. Bila kadar eritrosit dalam darah rendah, anak akan terlihat pucat. Selain itu, anak sering mengalami demam tanpa diketahui penyebabnya akibat kadar leukosit di dalam darah yang rendah dan juga perdarahan, seperti perdarahan kulit, gusi, atau mimisan akibat kadar trombosit di dalam darah yang rendah. Di tahap lanjut, anak akan mengalami kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, perut terlihat membesar, dan testis tampak membesar dan keras.
2. Mata. Mata anak terlihat seperti mata kucing, memerah, terjadi gangguan penglihatan, atau juling. Khusus tentang mata merah, biasanya orang tua akan memberi obat tetes mata yang dijual bebas di pasaran. Orang tua boleh saja melakukan tindakan tersebut, namun bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan kondisi, segera bawa ke dokter karena mungkin saja itu gejala awal kanker mata.
3. Leher. Waspada bila menemui benjolan yang dijumpai di leher anak bertambah besar dalam waktu singkat. Biasanya anak tidak mengeluh kesakitan bila benjolan ditekan atau dipegang. Berbeda dengan benjolan yang timbul akibat infeksi, biasanya akan terasa sakit bila ditekan atau dipegang dan terasa panas bila diraba.
4. Paru-paru. Anak-anak tidak akan mengalami kanker paru-paru kecuali itu adalah sel kanker lain yang telah menyebar ke organ tersebut. Cirinya adalah anak yang kerap sesak napas dan hasil rontgen ditemukan tanda kanker. Salah satu jenis kanker pada anak yang dapat menyebar hingga ke paru-paru adalah kanker tulang.
5. Perut. Banyak organ yang dapat dijumpai dalam perut, antara lain hati, ginjal, indung telur, dan lain-lain. Semua organ tersebut dapat terkena kanker. Secara fisik, perut anak akan terlihat membuncit dan bila ditekan akan teraba suatu benjolan. Jika Si Kecil positif kanker pada organ perut, jangan terlalu sering menekan perut, sebab tekanan justru mempermudah penyebaran.
6. Alat kelamin. Sama seperti kanker paru-paru, kanker testis pada anak laki-laki terjadi karena penyebaran sel kanker di tempat lain, yang sering terjadi adalah penyebaran leukimia. Secara fisik, testis kanan dan kiri terlihat tidak sama besar, bila testis diraba terasa keras, dan tidak dijumpai tanda-tanda infeksi.
7. Tangan atau kaki. Waspada bila terlihat ada bengkak pada tangan atau kaki. Pembengkakan ini biasanya dapat disertai dengan demam atau nyeri.
8. Otak. Benjolan pada otak memang tidak dapat dilihat maupun diraba. Walaupun demikian, orang tua tetap dapat mewaspadai gejala kanker otak. Gejala-gejala tersebut antara lain adalah pusing, muntah yang menyemprot, lumpuh, dan gangguan keseimbangan. (M&B/SW/Dok. Freepik)