Type Keyword(s) to Search
BABY

5 Rahasia Menciptakan Anak yang Cerdas

5 Rahasia Menciptakan Anak yang Cerdas

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Orang tua mana yang tidak ingin bayinya tumbuh cerdas? Beragam pendidikan dan mainan edukatif pun tidak ragu diberikan orang tua untuk mengembangkan kecerdasan bayi mereka. Namun, cinta dan keterlibatan orang tua terhadap bayi yang ternyata paling diperlukan untuk mewujudkannya. Berikut ini 5 cara mudah dan menyenangkan untuk menciptakan kecerdasan bayi Anda.


1. Ciptakan Bonding

"Otak memerlukan rasa aman untuk bisa berkembang maksimal. Jika tidak merasa aman, otak pun tidak bisa digunakan untuk belajar," jelas Tracy Cuthlow, editor buku Brain Rules for Baby. Itulah sebabnya penting bagi Anda untuk memberikan kenyamanan kepada bayi Anda. Metode skin-to-skin, memijat bayi, berbicara kepadanya, dan memakaikan baju dapat Anda lakukan untuk menciptakan rasa nyaman tersebut.

Proses menciptakan kenyamanan bagi bayi ini mungkin akan terasa sulit bagi Anda. Apalagi di saat yang sama, Anda juga harus berjuang menghadapi lelah karena kurang tidur, terisolasi dari kehidupan sosial, dan menghadapi kesibukan baru lainnya. Tetapi, percayalah! Bonding yang kuat antara Anda dan Si Kecil adalah cara terbaik untuk membuatnya nyaman. Jangan ragu untuk meminta bantuan pasangan untuk turut menciptakan kenyamanan ini.


2. Bercerita

Jill Stamm, ahli perkembangan otak dan penulis Bright from The Start mengatakan, untuk meningkatkan kemampuan bahasa bayi, Anda harus sering mengajaknya bercerita. "Semakin banyak kosakata yang didengarkan bayi, semakin mudah baginya untuk mempelajari bahasa di kemudian hari," ungkap Jill.

Sementara, Tracy menyarankan agar Anda bercerita tentang kegiatan sehari-hari yang dilakukan bersama bayi. "Berceritalah kepada Si Kecil dengan suara yang jelas, dan mainkan intonasinya. Cerita yang Anda ungkapkan akan terekam di otaknya dan diubah menjadi informasi yang dapat meningkatkan kecerdasan otaknya," ujar Tracy.


3. Bermain Ekspresi

Anda senang bermain ekspresi bersama bayi? Lanjutkan! Karena Anda juga sedang menstimulasi otaknya. Melalui ekspresi wajah, bayi akan mempelajari emosi yang terkandung di dalamnya. "Bayi berkomunikasi pertama kali melalui ekspresi wajah. Hal ini akan membantu menstimulasi komunikasi non-verbalnya. Dampaknya sangat positif. Bayi akan memiliki kemampuan lebih baik dalam bekerja sama, memiliki sifat tidak pentang menyerah, dan dapat melakukan hubungan jangka panjang yang lebih kuat," jelas Ross Flom, associate professor of psychology and neuroscience di Brigham Young University, Utah, AS.


4. Menunjuk Benda

Penelitian mengatakan, anak lebih cepat belajar bahasa jika Anda menunjuk benda sambil menyebutkan namanya. Awalnya, bayi akan melihat Anda ketika menunjuk sesuatu. Seiring pertambahan usianya, ia pun akan melihat benda yang Anda tunjuk. "Di usia sekitar 9 bulan, bayi umumnya bisa mengikuti arah jari dan mengerti benda apa yang ditunjuk. Sementara di usia 9-10 bulan, bayi akan mulai mengambil suatu benda untuk menunjukkannya kepada Anda," ujar Ross.

Untuk menstimulasi Si Kecil, Anda bisa mengajaknya ke kebun binatang. Tunjukkan nama hewan yang ada di sana dan berikan penjelasan. Bayi Anda mungkin belum mengerti apa yang Anda katakan, tetapi komunikasi yang Anda lakukan akan menstimulasi otaknya. "Intinya, tunjukkan, katakan, dan jelaskan. Hal ini akan meningkatkan kemampuan sosial, kognitif, dan bahasa Si Kecil," tutur Ross.


5. Keluarkan dari 'Keranjang'

"Bayi menghabiskan terlalu banyak waktu di dalam 'keranjang', seperti stroller, car seat, dan benda lainnya yang dapat membatasi ruang geraknya," ujar Jill. Bahkan, tidak sedikit orang tua yang tetap meletakkan bayinya di atas car seat, meskipun tidak sedang berada di dalam mobil.

Jill menyarankan agar orang tua membatasi waktu untuk meletakkan bayinya di dalam 'keranjang'. Mengapa? Karena bayi butuh menjelajah lingkungan sekitar guna menstimulasi kecerdasan otaknya. Ia butuh bergerak bebas ke depan, belakang, dan samping. Ia juga butuh mengikuti sinyal dari mata dan telinganya, serta mengikuti sinyal lain yang menarik perhatiannya. (M&B/SW/Dok. Freepik)