Type Keyword(s) to Search
BUMP TO BIRTH

Bisakah KB Suntik Bikin Rahim Kering?

Bisakah KB Suntik Bikin Rahim Kering?

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond

Moms, sudahkah Anda menggunakan kontrasepsi setelah kelahiran Si Kecil? Ya, alat KB diperlukan usai melahirkan, di antaranya untuk mencegah kehamilan yang tak diduga atau kesundulan sehingga Anda dapat fokus mengasuh Si Kecil untuk jangka waktu tertentu.

 

Akan tetapi, dengan banyaknya pilihan metode untuk mencegah kehamilan, tidak heran jika beberapa ibu merasa bingung dalam memilih alat kontrasepsi yang tepat. Selain itu, menurut Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG(K), FAMM, ada beberapa faktor yang membuat ibu enggan menggunakan kontrasepsi, seperti takut efek samping atau mendengar mitos tentang alat kontrasepsi tersebut.

 

"Efek samping memang bisa terjadi, tapi belum tentu akan terjadi pada Anda. Kalau Anda merasa terkena efek samping, Anda bisa memeriksakannya ke dokter," ujarnya. Untuk itu, prof Biran mengatakan pentingnya komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai alat kontrasepsi ini. Beberapa cara untuk mendapatkan informasi adalah lewat tenaga medis.

 

Nah, Moms, bicara soal mitos mengenai alat kontrasepsi yang sering Anda dengar, salah satunya adalah penggunaan KB suntik yang bisa menyebabkan rahim kering. Benarkah demikian?

 

Menurut dr. Ardiansjah Dara, Sp.OG, M.Kes, MRCCC Siloam Hospitals, Semanggi, Jakarta, pada dasarnya semua alat KB bagus untuk mencegah kehamilan dalam jangka panjang. Apakah itu pil, suntik, implan, dan IUD.

 

Anggapan bahwa KB suntik dapat menyebabkan rahim kering adalah salah. Jika yang dimaksud dengan rahim kering adalah tidak haid (jarang haid) selama menggunakan KB suntik, itu adalah hal wajar. Gangguan seperti itu kadang dialami peserta KB yang menggunakan KB hormon, seperti suntik, pil, dan susuk.

 

Obat yang terkandung di alat-alat KB tadi memang bertugas menekan hormon reproduksi wanita, yaitu hormon estrogen dan progesteron. Terkadang setelah KB suntik dihentikan, Anda juga tidak akan langsung mendapatkan haid. Hal itu terjadi karena obat KB yang disuntikkan setiap 3 bulan sekali tetap aktif di dalam tubuh selama beberapa waktu. Anda mungkin perlu waktu beberapa bulan untuk kembali subur.

 

Untuk menentukan alat kontrasepsi terbaik, perlu disesuaikan dengan kebutuhan Anda, seperti jangka waktu dan faktor usia. Berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda untuk mengetahui alat kontrasepsi terbaik dan tepat. (M&B/SW/Dok. Freepik)