Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ada banyak pertanyaan dari para calon Moms dan Moms yang baru melahirkan mengenai ASI dan menyusui buah hati mereka. Untuk menambah pengetahuan mengenai ASI dan menyusui ini, Moms bisa simak hasil perbincangan Tim Mother&Baby Indonesia bersama dr. I.G.A.N Partiwi SpA, MARS saat MB InstaLive dan FBLive beberapa waktu lalu dengan tema "ASI dan Menyusui".
T: Apakah ada efek bagi ibu yang tengah hamil namun kondisinya masih menyusui?
J: Sebetulnya, kondisi hamil dan masih menyusui boleh saja, tapi sebaiknya lihat juga usia batitanya. Kalau sang kakak sudah di atas 1 tahun, lebih bagus jika dipersiapkan untuk proses penyapihan. Ini akan berlangsung selama 2-3 bulan. Selain itu, keadaan ibu yang sedang hamil sebenarnya membuat kondisi payudara mempersiapkan untuk si janin. Jadi komposisi ASI akan berubah dan biasanya akan berhenti pada usia kehamilan 4-5 bulan. Jadi lebih baik bagi ibu yang sedang hamil menyiapkan untuk janin di dalam kandungan.
T: Bagaimana agar ASI tidak muncrat saat mencapai LDR (let down reflex) ketika menyusui?
J: Saat bayi mulai menyusu, kadar hormon oksitosin mulai meningkat. Ketika oksitosin naik, akan terjadi let down reflex. Mungkin masalahnya ada di awal. Kalau bayi sudah berusia 3-4 bulan, ia sudah lihai. Tapi di awal, biasanya bayi juga masih belajar, artinya volume ASI yang masuk dengan refleks antara mengisap, lalu bernapas, dan menelan, bayi masih harus belajar. Sehingga kadang-kadang ia tidak keburu kalau ASI terlalu banyak. Ibunya tentu saja yang harus memerhatikan ini. Biasanya jika usia bayi baru 2-3 minggu atau sebulan, ia akan kesulitan jika ASI terlalu banyak atau over produksi. Jadi untuk mengatasinya, kita perah dulu sedikit sampai keluarnya ASI-nya tidak terlalu banyak atau kencang, sehingga bayinya bisa mengatur saat ia harus mengisap, bernapas, dan bsa menelan.
T: Bolehkah mencampur ASI perahan pertama dengan perahan kedua lalu dimasukkan ke dalam freezer?
J: Sebetulnya memerah ASI, misalnya setiap 3 jam, jika masih dalam waktu 24 jam masih boleh dicampur, misalnya karena setiap memerah hanya menghasilkan sedikit. Cuma tentu saja kalau kita selalu buka-tutup botol penyimpan ASI, atau kita perah dari payudara kemudian kita taruh kembali, itu akan memaparkan infeksi. Tapi untuk mudahnya, mungkin setiap 2-3 kali perahan atau dalam waktu 3-9 jam itu masih bisa, bahkan boleh 24 jam sebetulnya. Jadi prinsipnya masih bisa.
T: Bagaimana tanda bayi cukup ASI?
J: Yang paling gampang adalah mengetahui berat badannya. Untuk mengetahui cukup atau tidak, di awal kita akan diminta untuk menghitung berapa kali bayi buang air kecil (BAK), biasanya 6-8 kali. Itu juga harus dikonfirmasi dengan kenaikan berat badan (BB). Karena seringkali bayi berumur 2-3 minggu itu buang airnya sering dan buang air besar (BAB) juga banyak, tapi berat badannya tidak naik. Jadi sebagai panduan, di awal memang kecukupan ASI bisa dihitung dengan frekuensi BAK, itu untuk sekitar 2 minggu pertama. Tapi kecukupan ASI dinilai paling objektif dengan kenaikan BB-nya. Tiga bulan pertama kenaikan BB-nya minimal harus 150 gram per minggu.
T: Kapan saat memompa ASI yang tepat, sebelum atau sesudah menyusui berlangsung, dan berapa lama durasinya?
J: Saya sering mengingatkan kalau kita memompa tidak perlu buru-buru. Karena bayi itu perlu waktu untuk terampil. Kemudian kalau kita kebanyakan memompa, sering kali persediaan ASI di freezer penuh, tapi BB bayi tidak bagus. Jadi saya biasanya mengatakan bahwa jika Anda mau menabung ASI, BB bayi harus benar dulu.
Paling mudah, 1 bulan pertama harus naik, minimal 600 gram, paling bagus 1 kg. Tapi lain soal kalau BB bayi sudah naik banyak dalam waktu 2 minggu, sementara ASI ibu masih berlimpah, silakan dipompa. Namun prinsipnya jangan buru-buru. Biasanya saya menyarankan memompa setelah bayi berusia 1 bulan, karena dari situ kita bisa tahu apakah produksi ASI ibu cukup atau kurang. Jadi tabungan ASI itu betul-betul untuk back up saja.
Sedangkan untuk durasi memompa dan sebelum atau sesudah menyusui, kita sebaiknya lihat kondisi. Jika bayinya masih merasa kurang, pastinya jangan terburu-buru untuk memompa. Tapi kalau let down reflex-nya tinggi, maka bisa dipompa terlebih dulu. Jadi tergantung kondisi. Untuk durasi menyusui sekitar 20 menit pada masing-masing payudara, tapi itu juga tergantung volume ASI. Kuncinya, menyusui harus habis di satu payudara, baru pindah ke payudara yang lain.
T: Apa saja bahan-bahan dalam kosmetik atau obat yang mesti dihindari oleh ibu menyusui?
J: Pada umumnya semua obat itu aman, kecuali beberapa obat, misalnya untuk kemoterapi. Lalu ada yang mengganggu produksi ASI seperti obat untuk pilek yang mengandung efedrin, itu tidak disarankan. Adapun untuk kosmetik masih aman dan diperbolehkan.
T: Bayi saya usia 1,5 bulan dan full ASI, tapi seminggu ini dia belum BAB. Apa penyebabnya?
J: Sebenarnya ada beberapa penyebab yang membuat anak tidak BAB. Biasanya saya anjurkan kepada ibu untuk melakukan diet daily product, contohnya makanan yang mengandung susu atau telur, karena itu bisa jadi manifestasi awal bahwa bayi sensitif terhadap makanan tertentu yang dikonsumsi sang ibu. Tapi jika bayi tersebut tidak rewel, bisa tidur, yang kita perlu lakukan adalah memijat perut bayi.
T: Bagaimana kiat menjaga produksi ASI tetap lancar saat ibu masuk bekerja?
J: Saat bekerja, jangan lupa untuk makan dan minum, selalu merasa relaks, dan patuhi jadwal memerah ASI, karena seringkali ibu lupa akibat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Ini bisa mengakibatkan produksi ASI menurun. Suami dan orang-orang terdekat dan di sekelilingnya juga perlu memberi dukungan dan mengingatkan. Jenis pekerjaan juga berpengaruh pada produksi ASI, seperti tingkat stres yang tinggi dan beban pekerjaan banyak, misalnya selalu pulang malam dari kantor. (Susanto Wibowo/Dok. Freepik)