BUMP TO BIRTH

Wow, Menyusui Dapat Mencegah Depresi Pasca Melahirkan!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Mengalami rasa tertekan hingga depresi pasca melahirkan sangat bisa dialami seorang ibu. Baik yang baru pertama melahirkan atau sudah kesekian kalinya, depresi postpartum dapat hadir kembali dan dapat menggangu seorang ibu dalam merawat anaknya tercinta.

Namun ternyata, rasa depresi pasca melahirkan ini dapat dihindari dengan cara alami, yaitu menyusui Si Kecil. Bukan dengan susu formula, tetapi langsung memberikan ASI secara eksklusif. Hal ini didapatkan melalui sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris baru-baru ini.

Sebuah Kelompok Biarawan melakukan survei kepada 1.000 orang tua di Inggris. Dari studi tersebut didapatkan hasil bahwa 80 persen orang tua menganggap ketidakberhasilan ibu dalam memberi ASI menjadi kunci munculnya gejala depresi postpartum, khususnya pada ibu baru.

Dr. Kathryn Hollins, konsultan dan ahli kesehatan mental orang tua dan anak, mengatakan, "Ibu baru perlu mendapat dorongan secara lembut ketika mereka tidak dapat menyusui dengan baik. Dan hindari untuk memberi tekanan, baik dari dokter, kerabat atau pihak medis lainnya, demi menjaga kesehatan mental sang ibu.”

Hasil survei tersebut juga menunjukkan bahwa peran dari praktisi saat menyusui cukup penting bagi seorang ibu baru. Mereka membutuhkan dukungan bukan hanya secara fisik, tetapi juga emosional ketika kondisi dirinya yang belum bisa menyusui secara benar.

Hal tersebut mampu membuat sang ibu merasa tertekan dan akhirnya berhenti berusaha untuk menyusui kembali. Hal ini terbukti dari 1000 orang tua sebagai subjek, hanya 22 persen ibu yang melakukan ASI eksklusif selama enam bulan pertama.

Permasalahan dalam menyusui, seperti rasa sakit saat proses, susu yang tidak bisa dihisap Si Kecil, jumlah susu yang kurang, tidak ada untuk menyusui karena kesibukan, dan beberapa alasan lainnya menjadi penyebab utama timbulnya rasa tertekan hingga depresi pada ibu baru.

“Saya yakin bahwa banyak ibu akan menyusui bayi mereka dengan bahagia dan lebih lama jika sudah mendapat bantuan diawal pada waktu yang tepat dari para profesional dan juga ibu lain yang berpengalaman. Sehingga sang ibu baru mampu mengatasi rasa lapar dari anaknya,” tambah Dr. Kathryn pada Cosmopolitan UK.

Bagi Anda yang memilih untuk memberikan susu formula sebagai pengganti, tetap membutuhkan bantuan secara praktek maupun emosional kepada anak. Dengan dukungan yang tepat, maka Moms tidak lagi merasa berat saat menghadapi masa awal mengurus Si Kecil. (Vonia Lucky/TW/Dok. Pixabay)