TOODLER

Tantrum, Cara Anak untuk Menenangkan Diri


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Percaya atau tidak, bahwa manusia sebenarnya memiliki lebih dari lima indera. Selain bau, sentuhan, rasa, penglihatan dan pendengaran, terdapat dua indera lainnya yang bisa mempengaruhi sikap. Keduanya adalah vestibular atau indera yang memberikan informasi sensorik tentang gerak ke otak dan proprioseptif yang mampu menyediakan informasi tentang posisi tubuh dan gerakan ke otak pada tubuh kita.

Kedua indera tadi menjadi pemicu ketika Si Kecil tiba-tiba menjadi tantrum. Namun, penyebab utamanya adalah anak tidak memiliki kegiatan yang berat dan membuatnya harus menanggung beban. Maksudnya, anak di usia balita bisa merasa terlalu santai sehingga membuat mereka hanya berdiam diri saja. Maka, orang tua harus peka bahwa Si Kecil tidak hanya dibiarkan bermain dengan mainan, tetapi juga aktif bergerak.

Menanggung beban pun bukan berarti bekerja secara keras. Ajak anak untuk melakukan kegiatan menyenangkan seperti bermain ayunan atau membuat kue menggunakan tangan kecilnya. Cara lain yang juga ampuh sebenarnya dengan tidur. Namun, tidak hanya sekedar tidur, berikan selimut yang agar berat sehingga kakinya harus menahan berat dan membuat ototnya tetap aktif.

Hal ini diungkapkan Tamara Duff, seorang Terapis Okupasium Anak-anak. Menurutnya, ketika anak merasa gelisah, melompat di atas sofa, melempar bantal ke lantai, atau bahkan pergi ke pojok ruangan dan meringkuk disana, pada dasarnya mereka meminta agar diberi suatu 'pekerjaan berat'.

Jadi, saat ia mulai mengamuk, Moms bisa melakukan hal seperti mengajarkan anak menulis atau bermain bola. Pokoknya, kegiatan apapun yang bisa mengaktifkan kerja otot Si Kecil. Jika dilakukan secara rutin, maka anak pun tidak akan mudah tantrum dan ini tentu mempermudah Moms dan sang ayah dalam memperhatikan tumbuh kembangnya. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)