ASK THE EXPERT

Anak Sulit Temukan Bakatnya, Orang Tua Harus Bagaimana?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Dijawab oleh Roslina Verauli, psikolog anak dari RS. Pondok Indah

TANYA :

Halo. Perkenalkan, Saya Indah, saya punya satu anak yang berumur 10 tahun. Jujur, saya ingin anak saya menemukan bakat anak saya dari kecil. Tapi faktanya tidak semua anak mudah ditemukan bakatnya, saya merasakan itu pada anak saya. Nah, haruskah orang tua jadi 'mencoba-coba' berbagai kegiatan untuk anak ikuti?

Indah, 37, Bekasi.

JAWABAN:

Satu hal yang saya tangkap dari pertanyaan Ibu Indah, mari kita mulai dari hal mendasar: bagaimana cara menemukan bakat anak? Setiap individu sejak dari awal mereka lahir punya dorongan mengembangankan potensi diri. Nah, sebelum mencari bakat anak, berikan anak keleluasan untuk bermimpi. Tidak usah takut dengan yang namanya bermimpi. Buatlah anak punya mimpi dulu. Karena itu menjadi kekuatan dan jadi profil kepribadian dia yang akan membawa arah bakatnya kemana.

Kalau anak gagal menemukan bakatnya sendiri, maka kita sebagai orang tua harus turun tangan. Karena memang di sinilah peran orang tua, yaitu mengenali mimpi mereka. Setelah punya mimpi, ajak mereka mengikuti kompetisi agar paham kekuatan dan kelemahannya. Saat dia mengikuti kompetisi dorongan mengembangkan potensi diri akan muncul dan memberi sinyal apakah itu kompetisi tersebut bakatnya atau bukan. Kan keliatan anak suka atau tidak sukanya dengan suatu kegiatan? Kalau sudah menemukan bakatnya, tuntutan diri untuk mengembangkan akan muncul. Itu akan membuat dia jadi lebih baik.

Saat keinginan untuk mengembangkan bakatnya terlihat, buru-buru masukan ke kegiatan yang mengasah bakatnya. Intinya, orang tua harus memfasilitasi – apapun kegiatannya. (Qalbinur Nawawi/Dok. Freepik)