TOODLER

4 Tips Mengajarkan Keuangan pada Anak Sambil Berbelanja


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Menjelang Liburan kali ini, banyak hal yang dapat dilakukan oleh para Moms dan Dads bersama Si Kecil. Salah satunya, mengajarkan Si Kecil cara berbelanja. Mengajak Si Kecil untuk memilih sendiri kebutuhannya di supermarket atau mengajaknya berbelanja sayuran di pasar tradisional dapat dijadikan pilihan sebagai salah satu metode pembelajaran anak mengenai keuangan.

Selain itu melalui kegiatan ini anak juga dapat diperkenalkan dengan berbagai macam sayuran yang ada di supermarket atau pasar tradisional. Sebetulnya, seberapa penting mengajarkan anak berbelanja? Ikuti pembahasannya yuk, Moms.

1. Memperkenalkan anak pada arti uang

Moms dan Dads dapat menjelaskan kepada Si Kecil bahwa uang adalah alat tukar. Gunakan bahasa yang mudah untuk menjelaskan kepada anak mengenai sejarah adanya uang. Jelaskan bagaimana ketika dulu belum ada alat tukar ini, traksaksi jual-beli dilakukan dengan barter.

Contohnya pada zaman dahulu, seorang petani membeli sapi dari seorang peternak dengan menukarkan beras yang bernilai sama dengan nilai sapi. Karena sistem barter ini tidak mudah, akhirnya diciptakanlah alat tukar uang.


2. Memperkenalkan anak tentang harga

Ketika Si Kecil diajak berbelanja ke supermarket, Moms dan Dads dapat mengajarkan anak mengenai harga barang yang dipilih melalui price tag yang tertera pada rak atau etalase. Berikan pemahaman mengenai harga suatu barang yang ditawarkan. Setelahnya, Anda juga dapat mengajak Si Kecil untuk membandingkan harga di supermarket dengan harga di pasar tradisional.

Contohnya saja, harga jual pisang di supermarket adalah Rp. 13.000 per 3buah sedangkan dengan harga Rp 15.000 di pasar tradisional bisa mendapatkan satu sisir pisang.

3. Memperkenalkan istilah diskon dan promo

Jika kita berbelanja di supermarket, sering kali supermarket tersebut memberikan diskon atau “promo beli 2 gratis 1”. Gunakan kesempatan ini untuk memberikan pemahaman kepada anak mengenai nilai yang tertera pada suatu barang. Selain itu, Anda juga dapat memberikan pemahaman mengenai arti “mahal” dan “murah” kepada anak.


4. Memperkenalkan anak pada metode pembayaran

Saat berbelanja di supermarket, terdapat dua metode pembayaran yaitu cashless (kartu) dan cash. Moms dan Dads pada tahap ini dapat memberi pemahaman kepada Si Kecil bahwa untuk membayar belanjaan di supermarket tidak harus selalu menggunakan uang tunai.

Jelaskan bahwa ada metode pembayaran dengan menggunakan kartu debet ataupun kredit. Pada tahap ini Anda dapat mengajak Si Kecil untuk turut serta dalam melakukan pembayaran di kasir dengan membiarkan anak membayar sendiri barang belanjaannya. Dengan begitu, Si Kecil jadi mengenal mesin EDC ataupun struk belanja. Si Kecil juga perlu diajarkan bahwa jika melakukan pembayaran melalui kartu (cashless) maka akan mengurangi jumlah uang yang ada di Bank.


Hal paling penting adalah, berikan contoh yang baik dalam membelanjakan uang Anda. Si Kecil akan melihat budaya orangtuanya dalam melakukan pengeluaran. Jika Anda memperlihatkan pada Si Kecil bagaimana Anda berbelanja habis-habisan di saat diskon atau promo, maka kelak ia akan menjadi sangat konsumtif ketika ada promo atau diskon. (Indah Hapsari, Head Planner Jouska Indonesia/DON)