Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menurut ahli ginekologi asal California, Dr Sherry Ross, beberapa hal dalam hidup yang baik untuk hati, tubuh, dan jiwa seseorang bisa didapatkan dari kegiatan Anda dan pasangan di ranjang. Dr Sherry menguraikan 9 manfaat seks untuk tubuh Anda. Mau tahu? Simak 9 manfaat seks berikut ini:
6. Meningkatkan Peluang Kehamilan
Peneliti dari Kinsey Institute dan Indiana University menemukan bahwa wanita yang melakukan hubungan seks, bahkan saat tidak sedang berovulasi bisa hamil. Melalui kegiatan di ranjang, dapat menciptakan lingkungan dalam rahim sehingga membuatnya 'lebih bersahabat' untuk menanam embrio. Hal ini bisa terjadi karena orgasme dapat mengaktifkan sistem kekebalan tubuh dan secara tidak langsung mempersiapkan tubuh wanita untuk hamil.
7. Meningkatkan Kesehatan Mental
Seorang ahli terapi seks, Vanessa Marin, memaparkan bahwa sentuhan kulit secara langsung dapat melepaskan hormon oksitosin, yang juga dikenal sebagai 'hormon berpelukan'. Hal ini pun dapat mengurangi kecemasan dan stres, sekaligus meningkatkan kedekatan antara Anda dan pasangan.
8. Mencegah keriput
Dr. David Weeks, seorang neuropsikolog menanykan pada lebih dari 3.500 orang di Inggris tentang kehidupan seks mereka selama lebih dari 10 tahun, pada 2013. Hasilnya, bagi mereka yang memiliki kehidupan seks sehat dan teratur terlihat tujuh tahun lebih muda. Sangat berbanding terbalik pada orang-orang yang hanya melakukan hubungan untum dua sampai tiga kali seminggu.
Hal ini kemungkinan bisa terjadi karena pelepasan hormon endorfin, sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi stres. Selain itu, produksi hormon pertumbuhan manusia juga meningkat, seiring dengan menambah elastisitas kulit.
Baca Juga: 9 Manfaat Seks untuk Tubuh Anda (Bagian I)
9. Berwawasan Luas
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Gerontology, orang dewasa berusia lanjut yang aktif secara seksual terlihat lebih baik dalam tes verbal dan visual. Kemungkinan kondisi ini dapat terjadi karena pelepasan hormon oksitosin dan hormon 'senang' dopamin dalam tubuh, sehingga meningkatkan fungsi kognitif seseorang. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)