Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penyakit campak kembali menyebar pada penduduk suku Asmat, Papua. Dalam waktu dua bulan terakhir, lebih dari 20 anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi orang tua untuk mencegah agar anaknya tidak terkena campak. Untuk itu, cermat mencegah campak dengan memperhatikan beberapa langkah berikut ini yuk, Moms!
Apa itu Campak?
Campak adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus morbili. Virus ini bisa masuk ke tubuh siapapun karena keberadaannya menyatu dengan udara sekitar. Artinya, jika kita berada di dekat penderita campak, maka besar kemungkinan kita akan tertular penyakit tersebut. Penyebarannya terjadi ketika penderita sedang batuk, bersin, atau berbagi makanan atau minuman dengan orang lain.
Gejala Campak
Pada tahap awal, penderita campak akan mengalami gejala seperti demam tinggi, hidung berair, bersin, nyeri tenggorokan, dan batuk kering. Kemudian diikuti dengan rasa letih, iritasi pada mata hingga mengalami diare.
Tahap selanjutnya, akan muncul bercak-bercak kemerahan di dalam rongga mulut dan adanya ruam di sekujur tubuh penderita. Gejala ini mulai muncul pada 7-18 hari setelah tertular dari penderita campak lainnya. Masa jeda ini disebut juga masa inkubasi.
Bahaya Komplikasi
Penyakit campak bisa mengenai siapa saja, termasuk bayi yang belum menerima imunisasi pertamanya. Jika tidak ditangani dengan cepat, bayi penderita campak dapat mengalami komplikasi seperti radang paru (pneunomia), diare, kebutaan, radang otak (ensefalitis), gizi buruk, hingga kematian.
Perawatan Selama Sakit
Selain diberikan paracetamol untuk menurunkan panas serta perawatan dari dokter, Moms harus memperhatikan waktu istirahat Si Kecil. Pastikan mereka mendapat waktu tidur cukup antara 8 sampai 10 jam untuk memulihkan sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuhnya dapat melawan virus yang berkembang biak di dalam tubuh.
Saat sedang terkena campak, bayi tetap harus mandi untuk menjaga kebersihan tubuhnya. Pakai sabun yang tidak menimbulkan iritasi atau bisa hanya dengan menggunakan lap basah dan air hangat. Setelah mandi, dibedaki Si Kecil dengan salicil talc untuk mengurangi gatal dan membuatnya lebih nyaman.
Pencegahan Dari Awal
Campak merupakan penyakit yang disebarkan melalui virus, sehingga tidak bisa disembuhkan secara langsung dengan obat. Cara satu-satunya dengan memberikan imunisasi di waktu yang tepat kepada Si Kecil. Imunisasi campak dilakukan dengan memberikan vaksin MR, yang juga digunakan untuk mencegah penyakit rubella.
Namun, memberikan vaksin bukan berarti membuat Si Kecil tidak akan mengalami campak. Vaksin hanya akan menambah imunitas anak menjadi lebih kebal dalam melawan virus di dalam tubuhnya. Untuk itu, usahakan agar bisa memberikan asupan makanan yang mampu meningkatkan sistem imunitas pada anak. Seperti memberikan ASI dan makanan pendampingnya hingga anak berusia 2 tahun.
Campak merupakan penyakit yang sangat mudah menular. Jadi, Moms perlu meningkatkan kewaspadaan demi menjaga kesehatan Si Kecil dan keluarga. Pastikan juga agar setiap anggota keluarga mendapatkan vaksin campak untuk membuat tubuh lebih kebal dalam melawan virus campak dalam tubuh. (Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)