BABY

Dalam 90 Menit, 4 Bayi Meninggal di Korea Selatan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tahun lalu, tepatnya 16 Desember 2017, telah dilakukan otopsi terkait meninggalnya 4 bayi prematur di Pusat Medis Universitas Ewha Womans, Seoul. Menurut hasil yang diperoleh Layanan Forensik Nasional Korea Selatan, serangan jantung bukan menjadi penyebab meninggalnya keempat bayi yang meninggal dalam kurun waktu 90 menit ini.

Jenis kelamin bayi-bayi ini adalah dua gadis, berusia 9 hari dan 24 hari, dan dua anak laki-laki, 5 minggu dan 6 minggu, yang sebelumnya dimasukkan ke inkubator NICU rumah sakit di atas. Hasil otopsi menunjukkan bahwa keempat bayi ini kemungkinan karena adanya ekspansi gas di usus. Hal ini menyebabkan rasa sakit hingga berakibat usus pecah.

Radang Usus

Dari diagnosa sementara, keempat bayi ini menderita enteritis atau radang usus yang disebabkan oleh bakteri atau kesalahan pengobatan. Dari hasil tes darah 3 bayi, menunjukkan adanya infeksi bakteri yang patut diselidiki, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).

Tim forensik yang dipimpin oleh direktur Pusat Medis Forensik Pusat, Lee Bong-woo, melakukan otopsi setelah tuduhan yang tersebar di media mengenai kematian bayi prematur. Tuduhan ini disebabkan perkiraan adanya infeksi bakteri, malapraktik medis atau penyebab lain yang dapat dicegah.

Menurut catatan medis, semua anak diberi makanan nutrisi parenteral. Makanan ini berbentuk cairan yang mengandung semua nutrisi penting dan diberikan melalui intravena pada NICU. Sedangkan Pusat Medis Forensik Pusat, hanya satu anak yang diberi makan melalui ventilator.

Tim forensik akan memeriksa pengobatan yang dikumpulkan dari unit perawatan NICU untuk melihat adanya kontaminasi bakteri atau tidak. Sementara tes patologi yang dilakukan pada jaringan bayi serta lingkungan bayi dirawat juga akan diperiksa kembali. Hal ini dilakukan dengan kerjasama yang erat dari KCDC dan otoritas kesehatan Kota Seoul.

Diagnosis yang didapatkan secara pasti, lengkap dan tepat baru bisa diberikan dalam proses pemeriksaan sekitar satu bulan. Evaluasi yang dilakukan termasuk tes darah dan lainnya untuk mencari spesimen mikroskopik.

Setelah penyelidikan kasus dimulai, delapan bayi yang berada di rumah sakit ini pun di pindahkan ke rumah sakit lainnya. Sedangkan empat bayi yang meninggal dipulangkan sesuai permintaan KCDC.

Otoritas kesehatan kota Seoul memantau para bayi yang baru lahir dan yang dipindahkan secara ketat. KCDC sendiri melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui penyebab pasti kematian di pusat medis mereka.

Kasus kematian empat bayi ini pun menimbulkan kekhawatiran mengenai penurunan tingkat kelahiran di Korea Selatan. Pada 2000, tingkat kelahiran di Korea Selatan adalah 15,12 kelahiran per 1.000 orang. Sayangnya, perkiraan terbaru di 2016 menurun menjadi 8,4 kelahiran per 1.000 orang, menurut CIA World Factbook yang dilansir dari CNN.(Vonia Lucky/TW/Dok. Free Digital Images)