BUMP TO BIRTH

14 Makanan yang Perlu Dihindari oleh Ibu Menyusui


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Banyak hal yang mungkin sulit dilalui Moms saat masa kehamilan. Salah satunya adalah tidak bisa menikmati makanan dan minuman yang memang Moms sukai. Namun setelah melahirkan, sebaiknya Moms tetap menjaga makanan dan minuman yang berpotensi memengaruhi rasa dan kualitas ASI.

Terlebih bagi Moms yang memiliki riwayat alergi makanan, seperti alergi kacang-kacangan, seafood, dan produk susu. Besar kemungkinan bayi Anda juga mengalami alergi yang sama jika Moms mengonsumsi makanan pencetus alergi tersebut. Oleh karena itu, 14 makanan berikut ini sebaiknya dihindari ibu menyusui yang memiliki riwayat alergi, agar Si Kecil terhindar dari alergi yang sama. Atau jika Moms tetap ingin mengonsumsinya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter ya, Moms.

1. Kafein

Menurut penelitian, konsumsi kafein dalam jumlah rendah sebenarnya diperbolehkan. Namun, perlu dipahami bahwa mengonsumsi kafein terlalu banyak dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan. Selain itu, Si Kecil juga akan mengalami gangguan tidur, hingga perubahan mood menjadi tidak stabil atau cranky. Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi juga dapat menurunkan kadar zat besi dalam ASI dan menurunkan kadar hemoglobin pada bayi. Jadi Moms, cobalah hindari minuman mengandung kafein seperti teh, soda, atau kopi yang paling favorit.

Walau begitu, bukan berarti ibu menyusui tidak boleh minum kopi sama sekali, lho! Moms tetap boleh minum kopi atau minuman mengandung kafein lainnya asalkan tidak terlalu banyak, maksimal 2-3 gelas per hari.

2. Cokelat

Jika Moms salah satu penggemar cokelat, perlu berhati-hati dalam memakannya sebagai camilan saat sedang menyusui. Cokelat memiliki kandungan theobromine yang sifatnya hampir sama dengan kafein. Maka, mengonsumsi cokelat dapat menyebabkan Si Kecil jadi lebih cranky juga, Moms. Bagi Anda yang ingin tetap menikmati enaknya cokelat, pastikan tidak lebih dari 750mg per hari supaya Si Kecil tidak gampang rewel atau susah tidur, ya.

3. Buah Asam

Buah mengandung asam seperti jeruk memang mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Namun kandungan zat asam di dalamnya dapat membuat perut anak menjadi tidak nyaman. Sistem pencernaan atau gastrointestinal pada bayi belum matang sempurna dan tidak mampu menahan zat asam tersebut. Jika dipaksakan akan mengakobatkan ruam popok, rewel, meludah, dan hal lainnya. Namun, Moms tetap bisa mengonsumsi buah dengan vitamin C seperti pepaya, strawberry, dan sayuran hijau.

4. Minuman Beralkohol

Mungkin Moms merasa lebih tenang setelah menikmati minuman beralkohol. Namun saat fase baru punya anak, coba untuk tidak meminum lebih dari satu gelas seperti wine terutama saat sedang masa menyusui. Jika meminum alkohol lebih dari dua gelas dalam satu minggu, bisa memperlambat perkembangan otak anak. Hal ini tentunya karena kandungan alkohol akan diterima Si Kecil melalui ASI yang menjadi asupan utama mereka.

5. Brokoli

Sayuran memang baik untuk tubuh, khususnya Moms yang sedang dalam fase menyusui. Banyak vitamin dan zat besi yang terkandung di dalamnya membuat tubuh menjadi sehat. Namun ternyata beberapa sayuran bisa membuat anak menjadi sering buang angin. Brokoli, bawang bombay, bunga kol, kubis, dan timun menjadi deretan sayuran yang menyebabkan hal tersebut. Memang belum ada penelitian terkait sayuran yang membuat anak sering buang angin ini, tetapi tidak ada salahnya untuk mencari alternatif lainnya ya, Moms.

6. Ikan Merkuri Tinggi

Salah satu sajian sushi adalah dengan ikan mentah seperti tuna atau ikan ekor kuning. Ikan biasanya bersifat segar atau langsung dari laut. Namun, kandungan merkuri dan polusi industri cukup tinggi di dalamnya. Hal ini bisa mempengaruhi kesehatan anak baik saat di dalam kandungan hingga fase menyusui. Usahakan untuk mengolah ikan terlebih dahulu seperti dikukus saat ingin menikmati sushi dengan topping tersebut. Hindari juga beberapa ikan seperti sarden, hiu, atau todak yang juga memiliki kadar merkuri yang tinggi.

7. Kacang-kacangan

Jika keluarga Anda memiliki riwayat alergi kacang-kacangan, maka menghindari atau mengurangi konsumsi kacang-kacangan dapat mengurangi risiko Si Kecil terkena alergi yang sama. Penyebabnya adalah karena nutrisi atau kandungan dalam kacang bisa masuk ke tubuh bayi melalui ASI. Jika hal ini terjadi, maka efeknya akan menimbulkan ruam, gatal-gatal, hingga minge atau suara desis yang keluar saat bernapas. Meski belum ada bukti terkait hal ini, tidak ada salahnya untuk meminimalisir kemungkinan anak jadi sakit dan tidak nyaman.

8. Daun Peterseli dan Daun Mint

Konsumsi daun peterseli dan daun mint ternyata bisa mengurangi kadar ASI lho, Moms. Jadi saat menyusui, usahakan untuk tidak memakannya terlalu banyak. Perhatikan dan jaga jumlah ASI yang dihasilkan, terutama saat fase bayi mulai bertumbuh dengan cepat. Berbeda cerita jika Moms ingin menghentikan produksi ASI, maka akan mengonsumsi teh daun mint atau mengolah daun sage.

9. Susu

Salah satu dilema seorang ibu adalah konsumsi susu saat menyusui. Hal ini terkait alergi Si Kecil terhadap laktosa dalam susu sapi atau bisa juga dengan susu kedelai. Untuk mengatasinya, coba lihat berbagai gejala yang terjadi saat Moms mengonsumsi produk susu. Jika anak mulai sakit perut dan muntah-muntah, hentikan asupan susu tersebut. Gejala lain seperti dermatitis, penyakit kulit, dan gangguan tidur lainnya juga perlu menjadi perhatian.

Sebagai antisipasi, Moms bisa mengganti asupan dengan susu tinggi lemak, daging, atau unggas. Berbagai bahan makanan tersebut tidak mengandung antibiotik, hormon pertumbuhan, bahan kimia, atau pestisida yang digunakan dalam produksinya.

10. Bawang Putih

Aroma bawang putih yang kuat dapat membuat ASI memiliki aroma yang kuat. Beberapa bayi ada yang menyukainya dan ada yang tidak. Ketidaksukaan anak terlihat dari wajahnya yang merengut atau rewel dan tidak mau minum susu. Jadi, coba untuk tidak menikmati makanan mengandung bawang putih demi Si Kecil, ya Moms.

11. Makanan Pedas

Makanan dengan rasa pedas juga bisa muncul dalam kandungan ASI. Hal ini pun bisa membuat bayi menjadi rewel atau terganggu, meski ada juga yang baik-baik saja dengan rasa pedas ini. Jika anak menunjukkan rasa tidak sukanya, Moms harus mengurangi konsumsi sambal atau makanan dengan lada yang banyak ya.

12. Gandum

Gandum memiliki kandungan gluten dan bisa menjadi salah satu kandungan dalam ASI. Jika anak memiliki intoleransi pada gluten, maka akan konsumsi gandum saat menyusui dapat meningkatkan risiko anak mengalami perut sensitif hingga lebih rewel.

13. Jagung

Alergi terhadap jagung sebenarnya wajar dialami bayi hingga usia balita. Anak akan merasa tidak nyaman akan tubuhnya hingga menyebabkan ruam di bagian tubuh mereka. Jika terdapat gejala-gejala tersebut, hindari mengonsumsinya ya, busui.

14. Telur atau Kerang

Alergi telur dan kerang bisa diderita anak karena faktor keturunan. Lihat lagi riwayat alergi keluarga supaya anak tidak perlu mengalami rasa tidak nyaman karena hal tersebut. Alergi putih telur sendiri sebenarnya cukup umum dialami bayi hingga anak-anak, jadi Moms tidak perlu terlalu khawatir akan hal tersebut, ya.

RELATED VIDEO: Aturan Konsumsi Makanan Mentah saat Hamil

(Vonia Lucky/TW/Dok. Freepik)