TOODLER

Mengajarkan Si Kecil Cara Membina Hubungan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Mainan, permen, dan boneka yang berlimpah bukan hal yang menjamin anak Anda tumbuh menjadi sosok yang bahagia. Bagaimana pun, anak adalah makhluk sosial yang juga butuh berteman, berkomunikasi, dan berinteraksi.

Anak juga butuh didengar, disukai, dan dimengerti oleh Anda, keluarga besar, dan tentu saja oleh teman-temannya. Jadi, jangan melupakan pentingnya mengajarkan balita untuk membina hubungan dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini sangat penting lho, Moms.

Menurut National Longitudinal Study of Adolescent Health yang menelaah soal “rasa saling terhubung,” ditemukan bahwa rasa dicintai, dimengerti, dan diinginkan itu melindungi anak dari rasa tertekan, pikiran bunuh diri, dan kebiasaan merugikan seperti merokok, minum alkohol, dan memakai narkoba. Nah, bagaimana ya caranya mengajarkan Si Kecil untuk membina hubungan? Ikuti 3 cara ini yuk, Moms.

1. Hubungan yang Akrab

Tentu saja, cara terbaik untuk membuat Si Kecil bahagia adalah membuatnya merasakan hubungan yang akrab dengan Anda, keluarga, teman, tetangga, pengasuh, dan bahkan dengan binatang peliharaannya. “Masa kecil yang terhubung dengan baik adalah kunci kebahagiaan,” ujar Edward Hallowell, MD, psikiater anak dan penulis buku The Childhood Roots of Adult Happiness.

2. Membina Pertemanan

Anda akan menyayangi Si Kecil sampai akhir hayat? Tentu saja, dan Si Kecil bisa merasakan itu! Namun, satu orang saja yang bersikap seperti itu tidaklah cukup, anak Anda butuh merasakan kasih sayang dari banyak orang.

“Berikan anak Anda kesempatan untuk membentuk hubungan penuh kasih sayang dari orang lain juga,” saran Christine Carter, PhD, executive director University of California, Berkeley's Greater Good Science Center, sebuah organisasi yang dibentuk untuk meneliti pemahaman ilmiah dari kebahagiaan.

“Kami tahu dari penelitian selama 50 tahun bahwa hubungan sosial sangat penting, namun jika bukan hal yang paling penting, maka hal yang paling memengaruhi kebahagiaan,” ujar Carter. Ia juga menambahkan bahwa berteman itu bukan hanya soal kualitas, namun juga banyaknya bonding: semakin banyak hubungan yang diciptakan anak Anda, akan lebih baik.

3. Merawat Hubungan Sosial

Menurut observasi Bob Murray, PhD, penulis buku Raising an Optimistic Child: A Proven Plan for Depression-Proofing Young Children -- for Life, kebahagiaan bergantung pada perasaan bahwa yang kita lakukan disukai dan dihargai orang lain. “Tanpa perasaan iu, kita takut kita dijauhkan dari sebuah grup. Dan penelitian menunjukkan bahwa yang paling ditakuti manusia adalah dijauhi atau diasingkan,” tambah Murray.

Dengan fakta itu, maka anak pun sudah mengerti konsep saling membutuhkan. Ajarkan ia untuk berempati pada orang lain, dan tumbuhkan sikap gemar menolong. (Tiffany Warrantyasri/Dok. Freepik)