BABY

Bayi Tidak Merangkak? Ini Penjelasan Dokter!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


DR.dr. Rini Sekartini, SpAK, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, mengatakan bahwa tidak semua anak melalui tahapan merangkak. Ada sekitar 15 persen di antaranya yang tidak melalui tahapan merangkak. Mereka langsung berdiri dan merayap, tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal.

“Karena wajar terjadi, tidak perlu khawatir bila anak tidak merangkak. Kecuali pada keadaan selanjutnya, terjadi keterlambatan perkembangan lain, misalnya terlambat untuk berdiri sendiri, merambat atau berjalan. Perlu dilakukan evaluasi meliputi pemeriksaan fisik dan mencari penyebab keterlambatan tersebut,”tambahnya.

Dalam buku What To Expect The First Year juga disebutkan bahwa berbeda dari fase duduk dan berdiri, merangkak merupakan fase yang tidak bisa ditebak dalam perkembangan seorang anak, sehingga kebanyakan skala penilaian tumbuh kembang anak tidak mencantumkannya sebagai indikasi.

David Gellar, dokter anak dari situs www.babycenter.com menjelaskan lebih lanjut bahwa keterlambatan perkembangan penting yang seharusnya dikhawatirkan orangtua adalah, pertama, saat anak tidak juga bisa duduk sendiri, tidak mampu mengambil benda dengan kedua tangan, tidak bisa menggerakan kedua tangan dan kaki, tidak bisa berguling ke kiri dan kanan, serta tidak bisa berdiri dengan atau tanpa dukungan.

Setiap bayi memiliki waktu dan kemampuan sendiri-sendiri dalam mencapai setiap proses pertumbuhannya. Namun jika sampai saatnya bayi terlihat tidak memiliki kemauan untuk berkeliling dengan menggerakan tubuhnya (dalam arti merangkak, merayap, atau apapun cara mereka untuk bergerak), perhatikan gerakan tangan dan kakinya, perhatikan koordinasi tubuhnya, dan bawahlah ia menemui dokter anak Anda. (Tiffany/Dok. Freedigitalphotos.net)