TOODLER

Yuk, Stimulasi Kecerdasan Interpersonal Anak!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Seorang anak harus memiliki kecerdasan interpersonal yang baik agar ia menjadi pribadi yang menyenangkan dan membuatnya tak sulit diterima oleh berbagai kalangan. Kecerdasan interpersonal merupakan kemampuan seseorang untuk memahami perasaan, memotivasi, dan mengenal suasana hati orang lain. Nah, anak dengan kecerdasan interpersonal cenderung tidak akan sulit untuk bergabung di lingkungan baru, peka terhadap tingkah laku orang lain, mampu bekerja sama, dan luwes berkomunikasi. Tak heran, anak dengan kecerdasan ini berpotensi besar untuk jadi pemimpin di masa depan. Mereka juga kerap disukai dan selalu dinantikan kehadirannya karena pribadi yang easy going.

Dr. Howard Gardner, seorang psikolog yang terkenal dengan Teori Intelegensi, menyebut kecerdasan interpersonal dengan kecerdasan sosial. Jadi, kecerdasan ini membuat seseorang terampil dalam menciptakan, membangun, dan mempertahankan relasi sosialnya. Ada 3 dimensi kecerdasan interpersonal, yaitu social sesitivity, social insight, dan social communication. Karena itu, orang dengan kecerdasan ini biasanya memecahkan masalah yang terjadi dalam relasi sosialnya dengan pendekatan win-win solution. Ia sangat peka dengan perasaan orang lain dan ingin pemecahan masalah yang efektif.


Hal terpenting yang harus Anda ingat saat menstimulasi kecerdasan interpersonal pada anak adalah berinteraksi dengan orang lain. Ada beberapa hal yang dapat Anda coba lakukan, yaitu:


1) Sejak kecil, biasakan ia untuk tidak canggung berkenalan dengan orang lain. Ajarkan Si Kecil untuk bersalaman sambil tersenyum ketika diajak berkenalan.


2) Saat sedang bermain dengan anak-anak seusianya, ajarkan anak untuk berbagi. Misalnya, ia punya boneka atau mobil-mobilan, minta Si Kecil untuk mengajak temannya bermain bersama.


3) Untuk mengasah empatinya, Anda bisa mengajar Si Kecil membantu dan menolong teman. Misalnya, ada teman Si Kecil yang menangis karena makanannya terjatuh, minta anak Anda untuk berbagi makanan dengan teman tersebut. Jangan lupa, minta ia untuk menghibur temannya dengan memeluk dan berkata, “Jangan nangis lagi, ya...”


4) Ketika sedang membacakan buku cerita atau dongeng pada anak, coba gali kepekaannya. Misalnya, Anda sedang bercerita tentang kartun Frozen. Tanyakan pada Si Kecil kira-kira apa yang dirasakan Anna ketika harus kehilangan Elsa, Sang Kakak. Tanyakan pula apa yang akan dilakukan Si Kecil jika ia adalah temannya Anna.


5) Bicarakan pula perasaan Anda atau orang lain padanya, Moms. Misalnya, “Dik, Kakak sedang sedih. Jangan ajak ia bermain dulu, ya. Main sama Ibu saja...”. Ini akan membantu Si Kecil untuk mengasah kepekaan sosialnya pelan-pelan. (Natasha/Meiskhe/HH/Dok.Freepik)