BABY

Kenali Ciri-ciri Sleep Apnea Pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, Si Kecil sering terbangun di malam hari dan berkeringat? Sebaiknya waspadai kemungkinan Si Kecil mengalami sleep apnea. Apa itu? Sleep apnea adalah kondisi dimana saluran udara di tenggorokan tertutup sebagian atau seluruhnya sehingga mengganggu pernapasan Si Kecil.


Wajar bila Moms merasa khawatir bila Si Kecil mengalami sleep apnea. Namun perlu diketahui, sleep apnea adalah kondisi yang sering dialami dan dapat diobati. Sleep apnea seringkali disebabkan oleh pembesaran amandel dan kelenjar di tenggorokan (kelenjar gondok). Ketika otot di tenggorokan beristirahat pada saat Si Kecil tidur, pembesaran amandel dan kelenjar di tenggorokan inilah yang sedikit menutup saluran pernapasan. Sleep apnea biasa dialami anak usia 3-6 tahun.


Ciri-ciri Sleep Apnea
Bila Anda memerhatikan Si Kecil tidur, terkadang pernapasannya berhenti selama beberapa detik, lalu diikuti dengan napas panjang atau mendengus. Hal ini dapat terjadi beberapa kali setiap malam. Ini merupakan salah satu ciri sleep apnea. Adapun ciri-ciri lain yang menunjukkan anak mengalami sleep apnea, adalah:

- Sering terbangun beberapa kali setiap malam.
- Berkeringat banyak pada malam hari.
- Mengompol walaupun sudah diajarkan potty training
- Tumbuh lebih lambat daripada teman sebayanya.
- Lebih cepat marah.


Apa yang Harus Dilakukan ?

Bila Si Kecil mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya lekas bawa ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan analisis serta merekomendasikan pengobatan terbaik untuk balita Anda. Bila perlu, dokter juga akan memberikan rujukan kepada dokter spesialis Telinga Hidung dan Tenggorokan.


Penanganan Sleep Apnea

1. Obat Semprot atau Tetes
Jika Si Kecil terkena sleep apnea ringan, dokter hanya memberikan obat semprotan atau tetes untuk melancarkan saluran pernapasan.


2. Turunkan Berat Badan
Jika Si Kecil mengalami sleep apnea karena kelebihan berat badan, dokter menyarankan agar berat badannya dinormalkan terlebih dahulu. Setelah itu, bila berat badannya sudah normal, dapat diobservasi kembali apakah Si Kecil masih menderita sleep apnea atau tidak.


3. Operasi
Amandel adalah salah satu penyebab sleep apnea. Bila Si Kecil mengalami amandel maka harus dilakukan operasi. Tenang saja Moms, ini hanya operasi kecil dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. (Seva/HH/Dok. freepik)