Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Coba perhatikan ketika sejumlah anak balita berkumpul di ruangan yang penuh mainan. Secara otomatis, anak laki-laki cenderung lebih memilih mobil-mobilan, robot, dan pesawat mainan. Sementara, anak perempuan cenderung memilih boneka, masak-masakan, dan perlengkapan dandan mainan.
Pilihan mainan yang bersifat maskulin atau feminin ini memang sudah terprogram di otak mereka. Namun, hal ini sebaiknya tidak dijadikan batasan bahwa anak laki-laki harus bermain dengan mainan yang bersifat maskulin saja dan begitu pula sebaliknya.
“Bermain adalah sarana bagi anak-anak untuk melakukan eksplorasi terhadap dunianya. Mereka harus diberi kesempatan melakukan eksplorasi dan bermain dengan berbagai aspek kehidupan. Orang tua bisa saja mencoba membatasi pilihan mainan anaknya, tetapi itu tidak akan efektif. Kalau memang anak laki-laki Anda tidak tertarik dengan robot, ia tidak akan memainkannya, meski Anda menawarkannya berulang kali,” ungkap Dr. Panaccione, ahli perkembangan anak.
Jika tidak mau pusing dengan urusan mainan, Anda bisa memilih mainan yang lebih netral, seperti puzzle, aktivitas mewarnai, dan sebagainya, agar anak-anak yang berbeda kelamin tetap bisa bermain bersama. (Aulia/DC/dok. M&B)