BABY

Nutrisi yang Tepat Atasi Gangguan Pencernaan pada Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Pencernaan yang belum matang membuat bayi sering kali mengalami gangguan saluran cerna, terutama pada beberapa bulan pertama setelah kelahirannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A(K) dan tim dari Universitas Indonesia dan RSCM, gangguan cerna ringan yang biasanya dialami oleh anak terdiri dari gumoh (71,5%), kembung (36%) dan konstipasi (15%). Presentase ini diiringi oleh banyaknya ibu yang kurang paham mengenai cara penanganan dan dampaknya terhadap tumbuh kembang.

Meski bayi rentan alami gangguan cerna, dr. Thomas Ludwig, Priciple Scientist of Paediatric Gastroenterology dari Danone Nutricia Research mengingatkan agar orangtua tidak menempatkan obat-obatan sebagai solusi utama. Sebaliknya, orangtua harus tetap tenang dan terus memberi ASI untuk memenuhi nutrisinya.

Saran tersebut diberikan berdasarkan fakta bahwa pemberian nutrisi dapat membantu mengurangi gejala gangguan pencernaan. Tentunya, tidak ada yang lebih baik dari ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi awal kehidupan Si Kecil.

Dalam acara Workshop Nutricia Bertajuk 'Dukung Perut Sehat Si Kecil Agar Bisa Hadirkan 7 Kehebatan', Dr. Hegar turut menghimbau agar ibu tidak panik jika anak mengalami gumoh atau BAB dengan tekstur feses yang cair.

"Gumoh dengan frekuensi 4 kali setiap hari, masih dalam batas normal. Gumoh akan berkurang seiring dengan pertambahan usia anak. Demikian juga dengan feses encer yang dialami 70% bayi berusia di bawah 2 bulan. Ini wajar, sebab pada usia ini enzim laktase belum diproduksi dengan lengkap dalam saluran pencernaan," jelasnya. (Claudia Carla Sonia Septiara/HH/Dok. Freedigitalphotos.net)

BACA JUGA:

Keju Kurangi Risiko Kanker Pencernaan

Perut Buncit Pertanda Ada Masalah Pencernaan?

Perkembangan Saluran Cerna Bayi Sesuai Usia