FAMILY & LIFESTYLE

Kenapa Pasangan Hobi Selingkuh?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Selingkuh atau menyeleweng adalah sesuatu yang tidak baik dilakukan dalam suatu hubungan. Meski demikian, tidak sedikit pasangan yang telah menikah melakukannya, baik suami maupun istri. Akhirnya, perceraian pun tak terelakkan. Menurut sebuah penelitian, salah satu pasangan kedapatan berselingkuh merupakan alasan umum terjadinya perceraian di Amerika Serikat. Nah, siapakah di antara laki-laki atau perempuan yang sering berselingkuh dan seberapa sering mereka melakukannya?

Yang berpotensi berselingkuh
Menurut survei 'Sexual Narcissim and Infidelity in Early Marriage' oleh tim Illicit Encounters dan Justin Gracia di AS, orang-orang yang berpotensi berselingkuh adalah orang-orang yang memiliki sifat narsis dan selalu insecure atau merasa tidak aman dengan pasangannya. Selain itu, faktor genetik juga ternyata memengaruhi, contohnya orang yang memiliki orangtua tukang selingkuh juga akan menurun kepadanya. Uniknya lagi, ukuran organ genital juga bisa menjadi alasan seseorang selingkuh. Laki-laki yang suaranya terdengar lebih dalam juga disebut-sebut berpotensi melakukannya.

Anggapan selingkuh pada laki-laki dan perempuan juga berbeda. Secara emosional, perempuan beranggapan bahwa selingkuh adalah hal buruk, sebaliknya laki-laki menganggap menyeleweng itu tidak baik secara seksual.

Alasan pasangan berselingkuh
Selain berbeda perspektif, alasan berselingkuh juga berbeda antara laki-laki dan perempuan. Perempuan melakukannya karena kepincut laki-laki lain yang bukan pasangannya dan keinginan kuat untuk mengungkapkan hasrat. Sementara laki-laki lebih kepada kepuasan seksual. Mereka ingin merasakan seks yang lebih dahsyat dan bervariasi daripada sebelumnya.

Dari sebuah penelitian berbeda, diketahui pula apabila orang yang sekali selingkuh akan selamanya tukang selingkuh. Mengapa demikian? Ternyata ini ada hubungannya dengan reaksi di otak. Semakin sering seseorang berbohong, reaksi amigdala semakin menurun yang berarti rasa penyesalan juga semakin berkurang. Hal ini sama dengan ketika pasangan Anda berbohong mengenai ke mana dia pergi dan siapa yang dia temui. Lewat penelitian ini diketahui mungkin pada saat pertama kali Anda selingkuh, Anda merasa tidak enak dan bersalah. Namun, di kali berikutnya, rasa bersalah berkurang dan perselingkuhan menjadi lebih besar.

So, buang jauh-jauh niat berselingkuh ya! (Meiskhe/HH/dok.Freepik)