Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak perempuan yang masih 'malu-malu' membicarakan permasalahan seks yang dihadapinya. Selain untuk menjaga privasi, pembicaraan seputar seks masih dianggap tabu. Padahal, problem tentang seks merupakan masalah kesehatan yang membutuhkan solusi.
Nah, untuk membantu Anda mengetahui penyebab dan jalan keluar seputar seks yang mungkin Anda alami, simak tanya jawab dengan Marjorie Hijau MD, pakar dari Mount Auburn Menopause and Female Sexual Medicine Center dan instruktur klinis dari Harvard Medical School, AS seperti dilansir dari health.com berikut ini:
T: Kenapa vagina terasa nyeri saat berhubungan intim?
J: Nyeri saat berhubungan intim disebabkan oleh banyak hal seperti kondisi fisik dan psikologis, mulai dari infeksi bakteri, kecemasan, hingga perubahan hormon akibat menopause. Apabila seks terasa sakit atau nyeri, maka diskusikan dengan ginekolog atau dokter kandungan mengenai detail seperti kapan rasa sakit itu mulai Anda rasakan, bagian yang terasa sakit, apakah rasa sakit itu mulai dan berhenti dengan penetrasi dan apabila Anda mengalami keputihan abnormal.
T: Saat berhubungan intim, vagina terasa kejang dan terasa nyeri sekali. Mengapa ini terjadi?
J: Kemungkinan Anda mengalami vaginismus, yaitu kondisi di mana otot-otot vagina tegang dengan sendirinya setiap kali ada sentuhan. Vaginismus dianggap sebagai reaksi tubuh untuk merespons nyeri seksual yang dirasakan. Ada beberapa penyebab kondisi ini di antaranya infeksi sekitar vagina, gangguan selaput dara, bekas robekan saat melahirkan yang belum sembuh sempurna, pernah alami traumatik seksual seperti pemerkosaan dan sebagainya.
T: Mengapa di bagian vagina sering gatal, rasa seperti terbakar dan nyeri secara terus-menerus?
J: Mungkin saja Anda mengalami vulvodynia yaitu kondisi nyeri kronis yang banyak dialami oleh perempuan. Penyebab vulvodynia masih belum diketahui dengan jelas hingga sekarang, namun pasien yang mengalaminya merasakan hal yang sama seperti rasa terbakar, gatal, iritasi pada bagian vulva, klitoris, perineum, paha bagian dalam dan bagian luar vagina atau vestibulum. Untuk mengobatinya Anda harus berkonsultasi dengan terapis seks atau ahli syaraf.
T: Mengapa perut saya terasa nyeri saat berhubungan intim?
J: Ada berbagai masalah kesehatan yang bisa menyebabkan nyeri pada bagian perut saat berhubungan seks, seperti infeksi saluran kemih, dan beberapa penyakit yang memengaruhi kesuburan seperti gonore atau kencing nanah, klamidia, radang panggul dan endometriosis. Apabila nyeri disertai demam, mual dan muntah maka Anda sangat membutuhkan pengobatan secara medis.
T: Apakah mengonsumsi pil KB bisa memengaruhi kehidupan seks seseorang?
J: Konsumsi pil KB dapat mengurangi jumlah cairan atau lubrikasi vagina, menyebabkan atrofi dan penipisan dinding vagina sehingga membuat hubungan intim terasa nyeri. Selain itu, kandungan di dalam kontrasepsi oral juga berpotensi menurunkan libido.
T: Bagaimana menopause memengaruhi kehidupan seks seseorang ?
J: Perubahan hormon yang terjadi saat menopause akan menyebabkan menurunnya gairah, sulit mengalami orgasme dan sulit merasakan rangsangan seperti sebelumnya. Menopause juga menyebabkan atrofi vagina dan kekeringan sehingga terasa nyeri saat berhubungan intim.
T: Apakah kemoterapi dapat menurunkan gairah seks seseorang?
J: Kemoterapi merupakan metode penggunaan obat untuk menghancurkan sel kanker, yang dapat memengaruhi siklus menstruasi dan cadangan ovarium atau jumlah sel telur dalam ovarium. Saat kemoterapi Anda akan mengalami gejala seperti menopause sementara ataupun pemanen. Namun, tidak semua pasien yang dikemoterapi mengalami efek ini. (Meiskhe/HH/dok.Pexels)