TOODLER

Waspada Penyakit Ginjal pada Anak, Kenali Penyebabnya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Jangan anggap remeh jika Si Kecil mengeluh sakit saat buang air kecil dan nyeri pada bagian perut samping atau pinggang belakang, ya Moms. Kenapa? karena bisa saja yang dialami Si Kecil itu adalah salah satu gejala penyakit ginjal. Ya, tidak hanya orang dewasa yang mengalami penyakit ini, tetapi dapat terjadi juga pada anak-anak.


Bahkan, menurut dr. Sudung O. Pardede, Sp.A(K), penyakit ginjal yang terjadi pada usia anak-anak kian meningkat dari tahun ke tahun. Jika telanjur dialami anak maka kualitas hidupnya akan sangat berbeda dari anak normal lainnya. Oleh karena itu, alangkah lebih baik mencegahnya dari sekarang dengan mengetahui penyebabnya.

Apa saja faktor yang menyebabkan penyakit ginjal pada anak?

OBESITAS
Tidak hanya penyakit jantung dan diabetes, penyakit ginjal pun erat kaitannya dengan obesitas. Kabar buruknya, anak-anak yang mengalami obesitas semakin bertambah dari tahun ke tahun. Data World Children Report 2012 dari UNICEF menunjukkan sebanyak 12,2 persen anak-anak di Indonesia menderita obesitas. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai urutan pertama se-ASEAN. Jumlah anak-anak penderita obesitas justru dari kota-kota besar, salah satunya adalah Jakarta.


Obesitas dapat menyebabkan penyakit ginjal karena terjadi peningkatan lemak dalam tubuh (hiperlipidemia) dan peningkatan tekanan darah. Akibatnya, muncul gejala dari kelainan ginjal yang mudah dikenali lewat urin. "Kalau sudah ada penumpukan kadar lemak dan pengeluaran albumin di urinnya, hal tersebut bisa dideteksi sebagai kelainan ginjal. Anak-anak pun bisa kena dan orangtua harus bisa mendeteksi dini agar tidak menjadi penyakit ginjal kronik," tutur dr.Sudung.


Menurut dr. Sudung berikut hal-hal yang memicu terjadinya obesitas yang berujung pada penyakit ginjal:

Pemahaman yang keliru
Pemahaman tentang body image yang salah, yakni anak gemuk = sehat. Banyak orangtua yang menganggap jika anak gemuk adalah anak sehat, sementara anak kurus adalah anak tidak sehat. Alhasil, orang tua membiarkan anak-anak banyak makan. Padahal sebaliknya, sebenarnya anak gemuk menyimpan banyak penyakit.

Kurang gerak
Anak-anak yang kurang banyak gerak karena lebih tertarik untuk bermain gadget atau game dan tahan duduk berjam-jam berisiko mengalami penyakit ginjal. Sekarang ini semakin banyak anak-anak yang kurang menyukai permainan yang membutuhkan gerak fisik, seperti berlari maupun melompat. Karena tidak banyak bergerak, anak sangat mudah mengalami kenaikan berat badan.


Nutrisi tidak seimbang
Semasa bertumbuh, anak-anak membutuhkan nutrisi seimbang seperti karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan serat. Jika salah satu nutrisi tersebut berlebih maka akan berdampak pada tubuh anak. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dan junkfood juga menjadi penyebab anak-anak cepat mengalami obesitas.

KURANG CAIRAN

Minum air sangat penting untuk memenuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh. Minuman yang terbaik adalah air putih yang tidak mengandung kalori, zat yang bersifat diuretik, bahan pewarna dan pengawet. Kebutuhan cairan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, suhu, penyakit dan iklim. Jika orang dewasa membutuhkan cairan 8 gelas setiap hari, kebutuhan anak-anak cukup 6 gelas sehari. Kekurangan cairan dapat merusak kinerja ginjal dalam melakukan fungsinya seperti menyaring darah dan membuang racun. Namun bagi anak yang telanjur memiliki penyakit ginjal dianjurkan untuk tidak minum terlalu banyak karena dapat menyebabkan pembengkakan pada salah satu orang tubuh. (Meiskhe/HH/dok.M&B UK)