TOODLER

Menstimulasi Otak Si Kecil

stimulasi otak anak

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sejak dalam kandungan hingga Si Kecil berusia 10 tahun, otaknya akan terus mengalami proses pembentukan dan perkembangan sel-sel baru. Hubungan antar sel pada otak yang sedang berkembang pun akan menjadi lebih kuat jika sering terstimulasi. Untuk itu, Anda harus terus menstimulasi otak Si Kecil agar dapat berkembang dengan sempurna. Ada berbagai cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk merangsang perkembangan otaknya, seperti berikut ini.

1. Saat Anda bersama Si Kecil, berusahalah untuk terus berbicara dengannya. Interaksi tersebut sangat penting untuk menstimulasi kemampuan otaknya. Sementara untuk merangsang memorinya, tanyakan apa saja yang ia lakukan, lihat, dan temui setiap harinya.

2. Untuk menambah pengetahuannya, beritahu nama-nama benda dan makhluk di sekitarnya. Bila perlu, beritahu ia dalam bahasa Indonesia dan hahasa Inggris. Hal ini penting untuk menambah kosakatanya.

3. Untuk mengimbangi stimulasi dari luar, Si Kecil juga memerlukan asupan nutrisi seimbang untuk perkembangan otaknya. Anda pun dapat menambahkan gangliosida dalam menu sehari-harinya. Gangliosida adalah glycosphingolipids kompleks (sejenis lemak/minyak) yang terdapat dalam ASI dan juga dalam lemak susu (lipida kompleks).

4. Anda juga dapat menstimulasi Si Kecil dengan lagu. Ajak ia menyanyikan lagu favoritnya bersama Anda. Selain itu, permainan alat musik ritmis, seperti gendang atau drum mini juga dapat menstimulasi otaknya.

5. Ajarkan Si Kecil untuk membedakan tangan kiri dan kanan. Berikan juga contoh konkrit, seperti berjabat tangan dan mengambil makanan harus menggunakan tangan kanan. Gerakan motorik ini dapat meningkatkan hubungan, koordinasi otak, dan merangsang koneksi untuk kedua sisi otak.

6. Bacakan cerita untuk Si Kecil. Pendeskripsian dengan kata-kata dan menunjukkan gambar dapat merangsang ketajaman visual dan meningkatkan keterampilan persepsinya. Selain itu, jagalah kesehatan emosional Si Kecil dengan memberikan berbagai pengalaman positif. (Aulia/DC/dok. M&B)