Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Dijawab oleh: Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K) Ketua Divisi Alergi-Imunologi Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
T: Dok, anak saya sudah tiga bulan batuk tidak kunjung sembuh. Padahal, sudah beberapa kali diberi antibiotik. Kenapa ya, Dok, apakah anak saya mengalami tuberkulosis?
J: Batuk yang lama pada anak lebih sering karena alergi. Infeksi tuberkulosis pada anak jarang menunjukkan gejala batuk lama. Antibiotik adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri, bukan obat untuk alergi. Kecuali, batuk alergi yang disertai atau dicetuskan oleh infeksi bakteri.
Bahkan, dari banyak penelitian dibuktikan bahwa pemberian antibiotik yang sering pada bayi usia dini malah menimbulkan/meningkatkan risiko terjadinya alergi. Mengapa demikian? Pada bayi baru lahir, relatif masih terjadi dominasi sel limfosit T helper-2 yang berperan pada reaksi alergi. Sedangkan, sel limfosit T helper-1 yang berperan pada penyakit infeksi masih rendah.
Melalui perangsangan kuman-kuman normal usus bayi yang berasal dari kuman-kuman normal vagina yang dilewati bayi, maka sel limfosit T helper-1 ini akan terangsang dan makin naik sehingga dominasi sel limfosit T helper-2 bisa ditekan dan penyakit alergi bisa dicegah.
Kalau sering mendapat antibiotik, kuman-kuman normal usus bayi akan banyak yang mati sehingga tidak ada yang merangsang sel limfosit T helper-1. Akibatnya, sel limfosit T helper-2 tetap dominan dan penyakit alergi mudah terjadi. (Hilman/Dok.M&B UK)