ASK THE EXPERT

Mengenalkan Pengasuh Baru pada Si Kecil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Dijawab oleh: Rosdiana Setyaningrum, M.PSi, M.HPEd

T: Sejak pengasuh si kecil pulang kampung, anak perempuan saya, 4 tahun, terlihat murung. Ia bilang kangen sama si pengasuh tersebut. Namun, karena sang pengasuh tidak mungkin bekerja lagi di tempat kami, kami berusaha mencari penggantinya. Hanya saja, anak saya tidak mau bermain bersama pengasuh barunya meskipun pengasuh ini sangat talk active. Bagaimana solusinya ya?

J: Memang menjadi tantangan ya bu, kalau pengasuh yang sudah dekat dengan si kecil harus pulang kampung. Untuk anak-anak, memang tidak mudah untuk beradaptasi dengan orang-orang baru di sekelilingnya, apalagi bila ia sudah amat dekat dengan pengasuh yang sebelumnya.

Yang dapat kita lakukan untuk mempermudah adaptasi adalah dengan tetap menemani anak sambil didampingi oleh pengasuh yang baru. Bila memungkinkan, ibu dapat mengambil cuti 2-3 hari untuk mendampingi.

Atau bila tidak mungkin, anak bisa ditemani oleh orang lain yang juga dekat dengannya. Dengan begitu, anak akan tetap merasa aman, karena ada orang yang ia kenal dan kita juga dapat mengawasi dan memberi pelatihan pada pengasuh yang baru mengenai kebiasaan-kebiasaan si kecil.

Mintalah kepada pengasuh untuk menuruti kebiasaan yang sudah dijalankan pengasuh lama kepada si kecil. Misalnya jadwal sehari-hari seperti waktu makan, mandi, bermain, dan seterusnya. Kenalkan juga permainan yang disukai oleh si kecil, film atau lagu yang biasa ia sukai.

Bila pengasuh baru sudah menjalankan kebiasaan-kebiasaan si kecil, maka lama kelamaan si kecil akan merasa lebih nyaman dan dapat percaya bahwa pengasuh yang baru juga mengenalinya dengan baik.

Kadang, langsung terlalu banyak bicara pada anak juga kurang baik. Mungkin apa yang dibicarakan atau cara berbicara pengasuh baru ini juga berbeda dengan pengasuh lama.

Minta juga pengasuh baru untuk lebih mengikuti pola bicara si kecil dan tidak bertanya terlalu banyak padanya. Misalnya bertanya sudah bisa ini atau belum, bisa menyanyi lagu ini atau belum. Karena bila ia belum bisa, maka si kecil akan merasa kurang nyaman. (Diana Setyaningrum/SR/TW/Dok. M&B UK)