Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Menurut data dari March of Dimes, ada 10 persen ibu hamil yang menderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) selama kehamilannya. Menurut Gossett, MD, dokter spesialis obgyn di Rumah Sakit Northwestern Memorial di Chicago, ISK yang teridentifikasi sejak awal kehamilan, dapat disembuhkan. Jika tidak diobati, sekitar 25 persen dari ISK tanpa gejala berkembang menjadi infeksi ginjal, yang dapat berpotensi mengancam nyawa ibu dan bayi. Untuk membantu mencegah komplikasi dari ISK, dokter kandungan Anda akan memeriksa urin Anda selama kunjungan prenatal pertama dan periode selanjutnya, untuk memeriksa bakteri yang ada di dalamnya.
Apakah Penyebab Ibu Hamil Menderita ISK?
Menurut Kristene E. Whitmore, Profesor dan Ketua Urologi di Drexel University College of Medicine, hubungan seks adalah penyebab paling umum untuk ISK karena bakteri dari usus dan vagina bisa masuk ke dalam uretra selama foreplay dan hubungan seksual. Hubungan intim menyebabkan peradangan kandung kemih, yang membuatnya lebih mudah bagi bakteri untuk bertahan.
Menurut Myra J. Wick, MD, Ph.D., seorang spesialis kebidanan di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi. Sebagai permulaan, perubahan hormonal menciptakan lingkungan yang ideal untuk bakteri ISK (biasanya coli Escherichia dikenal sebagai E. coli) untuk berkembang.
Peningkatan progesteron menyebabkan kinerja otot pada ureter tidak bekerja secara maksimal. Hal itu memungkinkan bakteri untuk berkembang ke dalam kandung kemih dan ginjal, lebih mudah daripada ketika Anda tidak hamil. Rahim yang kian membesar juga dapat membuat kandung kemih menjadi tidak maksimal saat mengosongkan isinya. Hal ini meninggalkan kolam urin, di mana bakteri dapat dengan mudah berkembang di dalamnya.
Gejala ISK pada Ibu Hamil
Beberapa ibu hamil tidak mengalami gejala ISK, ini dinamakan ISK asimtomatik. Namun, dokter kandungan Anda akan mengetahuinya melalui cek lab yang Anda lakukan dan akan memberikan beberapa penanganan sebelum janin semakin besar. Berikut beberapa gejala ISK pada ibu hamil:
- Dorongan untuk kencing yang tidak dapat Anda tahan.
- Nyeri atau terasa terbakar saat buang air kecil.
- Urin berbau busuk.
- Urin keruh dan berdarah.
- Nyeri di bagian tulang kemaluan.
Pengobatan
Jika ibu hamil terkena ISK, maka sebaiknya Anda tidak perlu terlalu khawatir. Dokter kandungan memiliki antibiotik yang aman untuk diminum selama kehamilan Anda. “Meskipun ada beberapa obat yang harus dihindari saat hamil, sebagian besar antibiotik untuk ISK aman bagi ibu hamil,” ujar Dana Rigsby Gossett, M.D., dokter spesialis obgyn di Rumah Sakit Northwestern Memorial di Chicago. "Setiap dokter kandungan akan tahu mana antibiotik yang perlu dihindari, dan pilihan antibiotik tergantung pada alergi wanita dan trimester kehamilan,” tambahnya.
Pencegahan ISK
Tidak ada cara yang sangat mudah untuk mencegah infeksi saluran kemih, tetapi ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat diambil untuk membantu meminimalkan kesempatan Anda untuk mengalami ISK.
- Jagalah kebersihan dengan selalu membersihkan organ kewanitaan sampai bersih.
- Tetap terhidrasi. Kencing adalah cara yang efektif untuk membersihkan kuman dari kandung kemih dan uretra. Cobalah untuk minum sekitar delapan porsi 8-ons cairan sehari.
- Buang air kecil sebelum dan setelah berhubungan seks. Ini akan membantu menghilangkan bakteri genital.
- Sering buang air kecil. Anda dapat pergi saat merasa ingin kencing dan habiskan waktu beberapa menit untuk memastikan kandung kemih telah kosong.
- Kafein dan cokelat adalah beberapa zat yang dapat membuat kandung kemih iritasi dan terjadi peradangan. Hal itu tentu dapat membuat bakteri bertahan lama. (Seva/TW/Dok. M&B UK)
Baca juga:
Bahaya Infeksi Saluran Kemih pada Ibu Hamil
Waspada Infeksi Saluran Kemih saat Hamil
Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih