TOODLER

Waspada 3 Risiko Jika Anak Terlambat Mandiri!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Rasa tidak tega sering menjadi penghambat tumbuhnya kemandirian, terlebih bila Moms selalu meminta pengasuh untuk membantu Si Kecil. Padahal, anak perlu belajar mandiri sejak dini untuk bekal masa depannya. Selain menjadi kendala di masa depan, Putu Andani, M. Psi., Psikolog Anak dan Remaja dari Tiga Generasi menyampaikan 3 dampak lain jika anak terlambat mandiri dalam acara Grand Opening Casa Dinda Daycare & Preschool.

1. Kurang percaya diri
Perasaan ini akan muncul ketika anak tidak mampu melakukan hal yang bisa dilakukan teman-temannya. Contohnya, ketika ia belum bisa makan sendiri, di saat teman-teman sekolahnya sudah bisa makan dengan lancar. Si Kecil akan merasa berbeda dengan temannya. Perasaan ini yang akan memicu rasa minder dalam diri Sang Buah Hati.


2. Sulit mengendalikan emosi
Melalui kemandirian, Moms juga melatih kemampuannya dalam mengelola emosi. Misalnya saat belajar menggunakan celana panjang, ia juga belajar mengolah emosinya untuk tetap sabar dan tenang hingga berhasil memakainya dengan benar. Anak yang tidak dilatih sejak kecil, akan kesulitan mengendalikannya emosinya, sehingga akan mudah marah jika terjadi sesuatu yang tidak disukainya.


3. Kesulitan memecahkan masalah
Selain emosi, kemampuan memecahkan masalah juga akan turut terlatih. Cara Si Kecil mengenali bagian depan dan belakang baju, merupakan proses analisis dan berpikir kirtis yang dibutuhkan untuk problem solving. Jika tidak terbiasa menganalisis, ia akan kesulitan menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapinya kelak. (Claudia Carla/TW/Dok. Freedigitalphotos.net)