TOODLER

Deteksi Alergi Si Kecil Sejak Dini


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Oleh: dr. Molly Dumakuri, Sp.A, UK Alergi Imunologi IDAI Jaya.

Anda mungkin pernah mendengar anak teman Anda mengalami alergi atau justru Si Kecil yang mengalaminya. Tahukah Anda mengapa alergi terjadi? Sebagai orangtua, Anda perlu memahami bahwa alergi merupakan penyakit kronik yang sering dijumpai pada anak.

Beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian alergi di berbagai negara, termasuk Indonesia, sejak beberapa dekade terakhir. Peningkatan alergi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Alergi menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan meningkatnya beban sosioekonomi akibat menurunnya kualitas hidup. Untuk itu, yuk kenali alergi dan pelajari cara mengantisipasinya!

Definisi Alergi
Kata alergi berasal dari bahasa Yunani allon argon, yang artinya 'reaksi yang berbeda'. Penderita alergi akan memberikan respons tubuh yang berbeda bila terpajan dengan bahan tertentu, seperti zat hirupan, makanan, atau obat. Reaksinya berupa hipersensitivitas yang diawali dengan reaksi spesifik terhadap zat pencetus alergi tertentu. Reaksi ini timbul akibat pajanan bahan yang umumnya tidak berbahaya dan banyak ditemukan dalam lingkungan. Biasanya disebut alergen.

Penyebab Alergi pada Si Kecil
Alergi yang dialami anak dipengaruhi oleh faktor keluarga dan faktor lingkungan. Faktor keluarga terjadi bila salah satu atau kedua orangtua kandung, dan atau saudara kandung memiliki bakat alergi seperti dermatitis atopik, asma, atau pilek alergi. Sedangkan, faktor lingkungan yang dapat memengaruhi alergi adalah polusi udara, asap rokok, makanan (susu sapi, makanan laut, kacang-kacangan), pajanan alergen di dalam rumah (bulu binatang, tungau, kecoak, jamur) atau di luar rumah (serbuk sari tanaman, jamur), infeksi, dan kebersihan lingkungan.

Faktor lingkungan merupakan faktor risiko yang dapat diperbaiki untuk menurunkan kejadian alergi pada anak. Anda dapat meminimalkan kemungkinan alergi dengan memerhatikan pajanan alergen-alergen tersebut pada Si Kecil. Ada beberapa penyakit alergi yang biasanya dialami Si Kecil, seperti dermatitis atopik atau eksim, asma, pilek alergi, alergi makanan, alergi obat, kemerahan dan bengkak pada kulit, dan gangguan pencernaan.

Kenali Gejala Si Kecil
Anda dapat mencurigai Si Kecil memiliki alergi, bila mengalami beberapa tanda ini:

1. Kulit kering, bersisik, kemerahan, dan gatal.
2. Batuk pilek lebih dari 2 minggu tanpa disertai demam.
3. Hidung gatal, berair, dan mampet.
4. Mata sering bengkak, berair, dan gatal.
5. Gangguan pencernaan, sering muntah, atau diare berdarah dan tidak ditemukan tanda infeksi.
6. Gejala tersebut berlangsung cukup lama (kronik) dan berulang dengan pajanan yang sama.
7. Memiliki faktor risiko keluarga.

Dengan mengenali gejala-gejala di atas, Anda dapat mencurigai kemungkinan alergi pada Si Kecil dan mendeteksinya sejak dini. Jika terlihat tanda-tanda tersebut, segera konsultasikan dengan dokter agar dapat didiagnosis dengan tepat.

Penanganan sejak dini diperlukan untuk menghindari pantang makanan yang tidak diperlukan yang dapat mengganggu tumbuh-kembangnya. Penanganan yang komperhensif akan mencegah alergi bertambah parah atau timbulnya komplikasi, sehingga dapat mendukung tumbuh-kembang optimal Si Kecil. (Dok. Nutrilon/Aulia/DC)