BUMP TO BIRTH

Stretchmarks saat Hamil?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat hamil, selain bentuk tubuh yang berubah, sering pula ditemui 'motif' kulit di sekitar perut, serta lipatan dekat pinggul dan paha. Ya, stretchmarks atau garis parut ini kerap mengganggu penampilan para bumil.

Stretchmarks disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, hormon, hidrasi, dan nutrisi. Anda yang memiliki kulit terang akan lebih rentan terhadap stretchmarks, karena Anda memiliki kadar melanin yang lebih rendah. Sementara itu, bumil yang mengonsumsi banyak cairan dan makanan bergizi akan memiliki kulit sehat dan elastis, sehingga jarang yang dihinggapi stretch marks.

Stretchmarks dapat muncul saat kehamilan, karena kulit kehilangan daya elastisitasnya akibat peregangan maksimal. Kulit itu sendiri terdiri dari 3 lapisan, yaitu epidermis (lapisan paling luar), dermis (lapisan tengah), dan hipodermis atau subkutan (lapisan dalam berisi jaringan lemak di bawah kulit). Lapisan dermis berfungsi sebagai tempat pembuluh darah yang mendistribusi nutrisi pada kulit. Lapisan dermis ini terbuat dari jaringan serat-serat elastis (elastin) yang membuat kulit dapat meregang.

Ketika Anda hamil, kulit perut meregang sangat besar dalam waktu cepat. Selain itu, hormon glukokortikoid juga memengaruhi dermis dalam memproduksi kolagen dan elastin. Akibatnya, serat-serat itu kehilangan kekenyalannya bahkan pecah, sehingga membuat kulit lebih tipis. Jika Anda mendapati garis merah keunguan pada perut saat hamil, itu terjadi akibat penipisan dermis, sehingga pembuluh darah di dalamnya terlihat.

Anda Bisa Mencegahnya!
Untuk mencegahnya, biasanya bumil menggunakan krim penghilang stretchmarks yang tersedia di apotek atau toko kosmetik. Umumnya, krim ini mengandung kolagen untuk merawat kekenyalan kulit, juga kandungan vitamin A dan E, serta ekstrak kokoa yang akan membantu mengembalikan kekenyalan kulit. Pelembap dalam krim juga baik untuk mengurangi kekeringan pada kulit yang meregang. Selain kandungan di dalam krim, cara Anda mengoleskannya juga akan berpengaruh pada kulit. Anda perlu melakukan pemijatan ringan untuk membantu sirkulasi darah pada lapisan dermis. Dengan begitu, ketegangan pada lapisan dermis dapat dikurangi.

Ada banyak produk pilihan yang dijual bebas ataupun yang direkomendasikan oleh dokter kulit untuk mencegah maupun menghilangkan stretchmarks. Meski Anda belum tentu akan dihinggapi stretchmarks, Anda dapat mengurangi risikonya dengan berdiet sehat. Anda perlu mengonsumsi lebih banyak cairan, tidak hanya dari air minum tetapi juga dari buah dan sayuran. Kurangi asupan kafein, soda, dan minuman effervescent. Perbanyaklah konsumsi makanan yang kaya vitamin E dan C, serta mineral Zn dan Si. Hindari paparan sinar matahari yang terlalu terik dan berolahragalah dengan teratur. Dengan demikian, Anda dan janin pun bisa lebih sehat. (Gita/DMO/Dok. M&B)