Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagian orang menganggap oral seks merupakan salah satu variasi seks yang menyenangkan. Sayangnya, kegiatan ini diduga dapat memicu kanker tenggorokan dan mulut.Dilansir dari Daily Mail, sekelompok peneliti dari American Association for the Advancement of Science mengungkap, oral seks dapat mengembangkan penyakit kanker tenggorokan dan mulut hingga 2 kali lipat.
Berkembangnya kanker ini disebut terkait dengan virus human papilloma atau HPV, yaitu salah satu virus umum yang juga terkait dengan infeksi menular seksual. Bakteri dari dalam mulut yang diduga bersinggungan dengan penis pria, turut memicu risiko kanker ini.
Gypsyamber D'Souza, dosen epidemiologi di Johns Hopkins University, Baltimore, Maryland, mengatakan, orang berkulit putih dan berusia paruh baya berisiko sangat tinggi terkena kanker ini dibandingkan ras lain. Penelitian juga menunjukkan, semakin muda usia seseorang yang sering melakukan oral seks, risikonya pun semakin besar.
“Penelitian juga mengungkapkan, ada kolerasi antara frekuensi seks oral dan risiko infeksi di mulut. Semakin sering pasangan melakukan seks oral, risiko infeksi di mulut juga meningkat,” ungkap Gypsyamber.
Pada wanita, risiko penularan HPV di mulut melalui seks oral tidak setinggi pria. Alasannya, wanita lebih banyak memilih kegiatan seks vaginal, sehingga risiko infeksi HPV oral lebih rendah. Menurut data dari Journal of the American Medical Association (JAMA), kanker jenis ini telah meningkat dalam 2 dekade terakhir. (Aulia/DC/Dok. M&B)