Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tiroid merupakan kelenjar endokrin terbesar berbentuk kupu-kupu dan berada di bagian depan dalam leher Anda. Fungsinya memproduksi hormon dan mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lainnya.
Dilihat dari fungsinya, tiroid tentu memiliki peranan sangat penting bagi tubuh. Dan seperti bagian tubuh lainnya, tiroid bisa mengalami gangguan, bahkan dapat ditumbuhi sel kanker yang berbahaya bagi kesehatan Anda.Data dari RS Kanker Dharmais menunjukkan, ada 147 kasus kanker tiroid ditemukan pada 2013.
Menurut dr. Erwin Danil Julian, Sp.B(K) Onk, ahli bedah onkologi di Departemen Bedah RSCM, kasus kanker tiroid sulit dideteksi, karena gejalanya sangat umum. Pada tahap awal, kanker tiroid bahkan sering tidak menimbulkan gejala sama sekali. Karena itu, kanker tiroid umumnya terdiagnosis di stadium lanjut.
“Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah perhatikan benjolan di leher. Bila ada benjolan mencurigakan, periksakan ke dokter. Meski tidak semua benjolan adalah kanker, Anda tetap perlu memastikannya. Perhatikan juga bila terjadi suara serak yang tidak kunjung hilang, kesulitan menelan dan bernapas, atau pembesaran kelenjar getah bening,” ungkap dr. Erwin dalam konferensi pers World Cancer Day 2016 beberapa waktu lalu.
Parahnya lagi, kanker tiroid bisa menyebar ke organ-organ lain, seperti pembuluh darah, paru, hati, tulang, limfa, dan kelenjar getah bening. Oleh karena itu, pemeriksaan fisik adalah satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker ini sedini mungkin.
Ada banyak faktor penyebab kanker tiroid, di antaranya lingkungan dan genetik. Anda dapat mencegahnya dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti hindari makanan berpengawet dan makanan cepat saji, perbanyak makanan segar, hindari daging yang melalui proses pengalengan, asap rokok, jaga berat badan, dan biasakan diri berolahraga. (Aulia/DC/Dok. Freedigitalphotos)