Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Konflik antara istri dengan mertuanya (baca: ibu Anda-red) adalah hal yang sangat mungkin Anda alami. Ada banyak faktor yang mengakibatkan konflik antara mertua dan menantu, seperti mertua merasa menantu 'mengambil' anaknya dan sebaliknya.
Sebagai suami, Anda pun harus berperan sebagai penengah. Hendra Sipayung, melalui buku Menantu vs Mertua, memberikan alasan mengapa Anda harus berperan menjadi penengah antara istri dengan mertuanya:
Pertama,Anda dapat berkomunikasi dengan mertua istri alias ibu Anda sendiri dengan mudah. Anda bebas dari prasangka yang bukan-bukan dari Sang Ibu. Karena itu, Anda berpotensi untuk mengubah pandangan dan sikap ibu Anda untuk membereskan konflik yang terjadi.
Kedua, Anda juga dapat mengendalikan istri Anda. Komunikasikan hal-hal yang menyangkut ibu Anda dan kondisinya dengan baik. Dengarkan cerita dari sisinya dan beritahu pandangan ibu Anda tentang masalah yang terjadi.
Ketiga, Anda dapat mengendalikan keduanya. Anda dapat berkata, "Bu, istriku kagum dengan ibu," atau, "Tadi ibuku menanyakan kabarmu, ia kangen," dan hal-hal lainnya yang dapat membangun kedekatan di antara mereka.
Sebagai penengah, tentu perlu sebuah pemahaman tentang karakter wanita, kematangan emosional, kebijaksanaan, serta pandangan tentang pernikahan yang tepat. Ketika menghadapi masalah, cobalah berpikir jernih dan tidak berpihak kepada siapapun. Berbicaralah 4 mata dengan masing-masing individu dan komunikasikan segala hal dengan kepala dingin. (Lydia Natasha/DC/Dok. M&B UK)