TOODLER

Kenapa Bisa Diare?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Diare adalah sebuah gejala saat tinja atau feses berbentuk cair atau lembek, berlendir, bahkan bercampur darah. Gejala ini umumnya terjadi tiga kali dalam sehari.

Di negara berkembang, diare menjadi salah satu penyebab kematian balita dan anak-anak. Tercatat, terdapat 2,6 juta orang di dunia meninggal akibat diare.

Diare secara umum dibedakan menjadi dua, diare akut dan kronis. Diare akut biasanya terjadi tidak lebih dari 14 hari. Sedangkan diare kronis berlangsung lebih dari 14 hari dan membutuhkan penanganan khusus. Diare bukan penyakit yang datang dengan sendirinya.

Secara umum, penyebab diare dapat dikarenakan terinfeksi bakteri, virus, atau parasit. Di Indonesia, sebagian besar diare pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus.

Selain karena rotavirus, diare juga dapat terjadi akibat kekurangan gizi, alergi makanan, tidak tahan terhadap laktosa (lactosa intolerance), yang biasanya terkandung dalam susu sapi.

Dalam hal ini orangtua berperan besar untuk mencegah risiko diare. Bayi atau balita yang masih mengonsumsi ASI eksklusif umumnya jarang diare, karena asupannya yang tidak terkontaminasi dari luar. Lingkungan yang bersih juga dapat menbantu mencegah diare. (Aulia)