Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penyakit cacingan diderita oleh hampir 80 persen penduduk kita. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak, karena di usia ini, mereka lebih aktif bergerak dan berinteraksi dengan lingkungan. Anak-anak juga cenderung belum memperhatikan soal kebersihan. Mereka bermain dengan sembarangan dan sesuka hati.
Cacing masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk telur melalui pori-pori kulit. Itulah sebabnya, cacingan banyak menyerang anak-anak yang belum waspada menjaga kebersihan tubuhnya. Telur-telur cacing yang berada di dalam tanah juga dapat menempel pada pakaian dan kuku jari. Bila anak sering mengisap jari atau tidak mencuci tangan sebelum makan, maka telur cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh dan berkembang biak di dalam saluran pencernaan.
Cacing merupakan jenis nematoda parasit yang hidup pada organisme lain. Cacing yang hidup di dalam tubuh manusia akan 'merampas' zat makanan dari tubuh untuk dijadikan tempat tinggalnya. Pada anak-anak, cacingan bisa mengganggu pertumbuhan dan menurunkan daya tahan tubuh. Selain itu, penyumbatan usus akibat parasit ini juga dapat mengganggu penyerapan makanan, bahkan menyebabkan paralisis usus. Hal ini dapat mengakibatkan usus mengalami kelumpuhan otot dindingnya. Tak hanya risiko gangguan cerna, setiap isapan 1 ekor cacing juga dapat menyerap sekitar 0,05 cc darah penderitanya hingga menyebabkan anemia.
Ada beberapa jenis cacing yang biasa masuk ke dalam tubuh manusia, seperti cacing pita, cacing gelang, cacing kremi, dan cacing tambang.
Penyebabnya beragam, seperti sanitasi lingkungan yang kurang terjaga, kebiasaan buang air besar di sembarang tempat, dan kebiasaan tidak memakai alas kaki yang mengakibatkan infeksi telur cacing melalui pori kulit atau makanan yang tidak higienis.
Gejala cacingan dapat dikenali dengan mudah, yaitu dengan melihat berat badan dan tinggi badan anak berdasarkan usianya. Anak yang cacingan juga sering terlihat lesu, perut buncit, dan gatal di bagian dubur atau anus, yang biasanya terjadi di malam hari.
Anda dapat memberikan obat cacing untuk Si Kecil. Masa telur cacing berkembang sampai muncul rasa gatal di anus berlangsung beberapa minggu. Jadi, bila 1 anak terkena cacingan, maka sebaiknya, seluruh anggota keluarga diberi obat cacing juga guna menghindari penularan melalui telur cacing yang menempel di handuk, pakaian, ataupun sprei yang dipakai bersama-sama dengannya. Oleh karenanya, biasakan untuk menjaga kebersihan setiap anggota keluarga di rumah, misalnya dengan mencuci tangan sebelum makan dan saat masuk ke dalam rumah. (Aulia/DMO/Courtesy foto: howto.yellow.co.nz)