Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat hamil, sistem imun Anda menurun. Hal ini menyebabkan Anda rentan terinfeksi bakteri dan virus, salah satunya infeksi cacar air, yang disebabkan oleh virus varisela zooster.Ciri khas pada cacar air adalah demam ringan dan disusul dengan munculnya bintik-bintik kemerahan seperti sundutan rokok yang menyebar ke seluruh tubuh.Penularan cacar umumnya melalui udara, batuk atau bersin, dan sentuhan langsung pada kulit si penderita.
Umumnya, penyakit ini terjadi selama 17-21 hari.Cacar air saat hamil memang dapat memengaruhi perkembangan janin. Kejadian infeksi cacar air saat hamil ini sekitar 0,05-0,07 persen.ada ibu hamil yang sudah terkena cacar tidak perlu disuntik vaksin, karena ia sudah memiliki antibodi. Sementara itu, ibu hamil yang belum terkena cacar perlu mendapat vaksin VZIG karena berisiko tinggi tertular.Jika cacar terjadi saat persalinan, bayi berisiko akan terinfeksi dan bisa menimbulkan cacat pada usus dan saraf.
Untuk itu, bayi yang lahir perlu disuntik imunisasi khusus, yaitu vaksin VZIG sebagai pencegahan.Vaksin ini mampu melindungi 60-70 persen dari risiko komplikasi dan kematian pada bayi.Untuk menghindari infeksi virus ini, ibu hamil perlu berhati-hati dan menjaga kesehatannya. Hindari kontak langsung dengan mereka yang sedang sakit.Bila terkena cacar saat hamil, segera konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (Aulia)