BABY

Normalkah Jika Urine Bayi Berwarna Kuning Tua?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Pada bayi, proses berkemih atau buang air kecil umumnya terjadi 8-10 kali dalam sehari. Ketika berkemih, manusia mengeluarkan air seni atau urine yang merupakan hasil produksi dari sisa-sisa metabolisme tubuh yang diproses di ginjal. Menurut dr. Elizabeth Hutapea, Sp.A dari RS Royal Taruma, warna urine yang normal adalah kuning muda dan jernih. Bila urine berwarna selain itu, artinya ada masalah dalam tubuh orang tersebut, termasuk pada bayi mungil Anda.

Lebih jauh, dr. Elizabeth mengatakan, pada bayi ada beberapa warna urine yang mungkin terjadi. Antara lain, kuning gelap, kuning tua seperti warna teh, oranye terang, merah darah, coklat gelap, dan merah kecoklatan. Kasus urine berwarna kuning gelap merupakan yang sering dialami bayi. Penyebabnya bisa karena kekurangan cairan atau dehidrasi. Cara menanganinya mudah, yakni dengan memberikan asupan cairan yang cukup.

Bila dalam waktu 12 jam, warna urine Si Kecil berubah menjadi kuning muda berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun, Anda patut curiga jika ternyata warna urinenya cenderung menjadi kuning tua seperti warna teh, meskipun sudah diberi banyak minum. "Jika warna urine Si Kecil menjadi kuning tua, kemungkinan ia mengalami kelainan liver. Tanda lain yang bisa menunjukkan adanya gangguan hati adalah mata dan tubuh yang menjadi kuning, serta warna fesesnya kuning pucat," ujar dr. Elizabeth.

Apabila Anda menemukan indikasi seperti itu, segera bawa Si Kecil ke dokter agar mendapatkan perawatan lebih lanjut. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, dokter akan melakukan cek laboratorium dan USG liver agar penyakit bisa ditangani secara maksimal. Urine berwarna kuning tua yang menyerupai teh umumnya menimbulkan bekas di popok Si Kecil. Karenanya perhatikan dengan saksama, ketika Anda mengganti popok atau celana dalamnya.

Penyebab kelainan liver ini antara lain adanya sumbatan di saluran empedu atau ada kelainan pada hati (atresia bilier). "Jika kelainan ini terdeteksi kurang dari 2 bulan sejak Si Kecil mengidapnya, hasil pengobatannya pun akan baik. Pengobatan umumnya memerlukan tindakan operasi. Namun bila terlambat terdeteksi atau ia mengalami gangguan dan belum terdeteksi hingga lebih dari 2 bulan, biasanya akan berakibat fatal," ujar dr. Elizabeth.

Selain warna kuning tua, warna urine bayi juga bisa berubah menjadi oranye terang. Bila Si Kecil mengalaminya, Anda tidak usah panik karena hal ini tidak berbahaya. Penyebabnya adalah zat pewarna makanan seperti yang terdapat pada jelly atau agar-agar, multivitamin yang mengandung vitamin B, atau terlalu banyak mengonsumsi bit. (LD/Sagar/DC/Dok. M&B UK)