FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Sepelekan Asma!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kasus asma di dunia semakin meningkat, termasuk di Indonesia. Salah satu faktor penyebabnya adalah polusi udara di perkotaan. Kondisi ini diperparah dengan polusi asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di beberapa daerah di Indonesia. Hal tersebut pun menimbulkan serangan asma akut, dari derajat yang ringan hingga mengakibatkan kematian.


Menurut Riskesdas pada 2013, kasus asma di Indonesia mencapai 4,5 persen. “Asma sering kali tidak terdeteksi, sehingga tidak tertangani dengan baik. Hal ini terjadi akibat minimnya pengetahuan masyarakat mengenai asma," ungkap Prof. dr. Hadiarto Mangunnegoro, Sp.P (K), Direktur Asthma-COPD Center, dalam seminar media di RS Siloam Asri, Rabu siang (4/11).


Asma merupakan gangguan saluran napas yang melibatkan banyak sel dan elemennya. Hal ini menyebabkan peningkatan hiperesponsif saluran napas dengan gejala berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk, terutama di malam atau dini hari. Gejala tersebut berhubungan dengan sumbatan saluran napas yang luas dan bervariasi. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami dengan tepat mengenai penyakit asma. Penyakit ini pun sering disamakan dengan alergi, sehingga mereka tidak mengkonsultasikanya ke bagian paru.


"Padahal dampak asma dapat menurunkan kualitas hidup, terutama pada penderita yang sering mendapat serangan. Karenanya, pemahaman dan diagnosa asma yang tepat sangat penting dilakukan,” jelas Prof. dr. Nirwan Arief, Sp.P (K), FCCP, dokter spesialis paru dan pernapasan pada acara yang sama.


Masyarakat pun dihimbau untuk meningkatkan kepedulian terhadap penyakit asma dan memahaminya secara tepat. Pemahaman dan penanganan yang tepat akan membantu pasien dalam mengelola asma, sehingga mereka memiliki kualitas hidup yang baik, gejalanya dapat terkontrol, dan risiko terjadinya serangan berkurang. (Aulia/DC/Dok. M&B)