Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Melahirkan bayi dengan posisi sungsang (melintang horizontal) atau terbalik (pantat atau kaki di bawah) memang sangat rumit. Posisi ini biasanya membuat para ibu atau bahkan beberapa dokter menyerah dan langsung memilih operasi Caesar. Risiko bayi dengan posisi seperti ini saat lahir normal memang tinggi. Bayi bisa kekurangan oksigen, entah karena tali pusatnya keluar mendahului dan akhirnya tertekan atau karena tubuhnya sudah lahir tetapi kepalanya tersangkut di dalam.
Sebenarnya, masih ada pilihan bagi ibu yang bayinya sungsang, seperti prosedur external cephalic version (ECV), yang mana dapat memutar posisi bayi dengan memanipulasi perut Anda dari luar. Tetapi, hanya dokter atau bidan berpengalaman yang mampu melakukannya dan kepercayaan diri Anda dibutuhkan untuk melakukan ECV ini.
ECV harus dilakukan di rumah sakit, biasanya saat usia kehamilan 37 minggu. Pertama, Anda akan diberikan obat untuk merelaksasi rahim. Kemudian, dokter akan memijat perut dan merangsang bayi untuk berpindah ke posisi yang optimal. Prosedur ini tidak menyakitkan, tetapi mungkin kurang nyaman. Anda mungkin perlu berpindah-pindah posisi dan menaikkan kaki Anda untuk mendapatkan bantuan dari gravitasi. Janin Anda akan terus dimonitor sepanjang prosedur ini dan jika ia mulai stres, Anda akan dioperasi Caesar. Prosedur ECV umumnya berhasil sekitar 5 dari 10 kasus.
Karena ECV tidak bisa dijadikan satu-satunya pilihan (selain Caesar), beberapa ibu mencoba gerakan Elkins, yakni menungging di tempat tidur dengan kepala, bahu, dan dada atas rata dengan kasur, sehingga bokong Anda naik (posisi sujud). Sementara, yang lainnya mencoba chiropractic dan obat homeopathic untuk membantu pengembalian posisi janin.
Jika Anda sudah pernah dioperasi Caesar sebelumnya atau ada alasan fisiologis mengapa janin sungsang, sebaiknya Anda dioperasi Caesar lagi. Alasan fisiologis janin sungsang adalah bicornate uterus (bentuk rahim seperti jantung), plasenta praevia (posisi plasenta menutupi jalan lahir), fibroid (ada mioma), ukuran bayi lebih besar dari ruang panggul, bayi prematur, cairan ketuban tidak cukup, atau kehamilan kembar.
Setelah Anda tahu soal posisi optimal janin untuk persalinan dan bagaimana mencapainya, Anda juga perlu mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan metode persalinan. Entah Anda masih jauh dari due date atau sedang menunggu harinya, Anda tahu bahwa perubahan posisi duduk dan gaya hidup Anda juga bisa menentukan proses persalinan. Jadi, masih ada kesempatan untuk Anda dan Si Kecil mencapai posisi yang optimal untuk keselamatan dan kenyamanan Anda berdua. (FR/Aulia/DC/Dok. M&B)