BUMP TO BIRTH

Apa yang Terjadi Pada Awal Kehamilan?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kehamilan mungkin terjadi jika Anda melakukan hubungan seksual di masa subur. Sekitar 1 atau 2 minggu setelah haid terakhir Anda, hormon estrogen dan progesteron akan memengaruhi aliran darah dan membuat rahim menjadi subur dengan jaringan darah yang tebal agar telur bisa berkembang di dalamnya.

Pada saat yang sama, di saluran indung telur, sel telur menjadi matang dalam kantung folikel. Estrogen juga membuat selaput di dinding serviks menebal, sehingga sperma dapat “berenang” menuju indung telur untuk membuahi sel telur yang telah matang. Sel sperma membutuhkan waktu kurang lebih 10 jam untuk mencapai sel telur. Lalu, hanya ada 1 sperma yang bisa membuahi sel telur. Untuk menembus selaput folikel, sperma membutuhkan waktu 20 menit.

Sekitar 10 sampai 30 jam kemudian, sperma akan bergabung dengan sel telur untuk mengombinasikan materi genetik dari Anda dan suami. Begitu sel telur bertemu dengan sperma, jenis kelamin bayi sudah ditentukan. Jika sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X, anak yang akan dilahirkan adalah perempuan. Sementara bila sperma membawa kromosom Y, anak yang akan lahir berkelamin laki-laki.

Sekitar 3 atau 4 hari setelahnya, telur yang sudah dibuahi (kemudian disebut zigot) akan membelah diri menjadi 16 sel yang identik. Ketika zigot mencapai rahim, ia akan berkembang menjadi morula. Sehari atau 2 hari kemudian, morula akan membenamkan diri di dalam rahim yang tebal, melanjutkan transformasi dan perkembangannya yang ajaib. Proses ini disebut implantasi dan kadang menyebabkan perdarahan ringan, seperti menstruasi, namun hanya sedikit dan terjadi sehari saja.

Di saat ini, sel-sel calon bayi Anda berkembang menjadi seukuran bola kecil. Para ahli menyebut sel berbentuk bola itu blastosit. Bola itu memiliki sel inti yang akan menjadi embrio, cairan di dalamnya menjadi air ketuban, dan sel bagian luar blastosit menjadi plasenta yang membantu bayi mendapatkan oksigen dan nutrisi, serta membersihkan air ketuban dari kotoran bayi. Di periode ini, sistem saraf pun mulai terbentuk diikuti jantung dan sistem sirkulasi tubuhnya. Masa awal ini akan menjadi pondasi kehidupan masa depan Si Kecil. (SR/Aulia/DC/Dok. M&B)