FAMILY & LIFESTYLE

Bahan Kimia dapat Mempercepat Menopause!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setiap harinya wanita terpapar berbagai bahan kimia, baik dari produk kecantikan, pembungkus makanan, maupun produk rumah tangga. Tapi tahukah Anda bahwa bahan-bahan kimia tersebut mampu mempercepat menopause pada wanita?

Ya, para ahli menganalisis ada 111 bahan kimia yang terkandung di dalam darah dan urine 31.575 wanita yang ikut serta dalam penelitian. Menurut mereka zat-zat tersebut dapat memengaruhi produksi dan distribusi hormon-hormon di dalam tubuh. Dan wanita yang tubuhnya paling banyak mengandung bahan kimia tertentu mengalami menopause 2-4 tahun lebih cepat dibandingkan dengan wanita lainnya.

Selain itu, beberapa bahan kimia juga dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan fertilitas, sakit jantung, osteoporosis, kanker, sindrom metabolism, dan bagi wanita yang lebih muda dapat mengalami pubertas lebih cepat.

Profesor Amber Cooper, senior author dalam studi ini menyebutkan, “Hubungan antara bahan kimia dengan menopause lebih cepat dapat menurunkan fungsi ovarium. Hasil studi ini tentu dapat menjadi perhatian masyarakat. Kita bisa mengedukasi diri sendiri tentang paparan bahan kimia setiap harinya dan lebih waspada terhadap penggunaan plastik dan produk rumah tangga.”

Dilansir melalui Daily Mail, ia pun merekomendasikan untuk memanaskan makanan di dalam microwave dengan menggunakan wadah dari kaca atau kertas dibandingkan dengan plastik serta memelajari bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik, produk kesehatan, dan makanan kemasan.

Senada dengan saran Profesor Cooper, Ashley Grossman, professor endokrinolgi dari Oxford University, menganjurkan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia, terutama botol plastik. “Walaupun hanya dalam hitungan 2-4 tahun saja wanita lebih cepat mengalami menopause, ini tetap berdampak secara signifikan terhadap kesuburan mereka. Jadi, salah satu cara mencegahnya adalah sebaiknya kurangi kebiasaan meminum air di dalam botol plastik,” tutupnya. (Sagar/DT/Dok. Daily Mail UK)