Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyak orang beranggapan bahwa bau bayi baru lahir hanyalah sebuah mitos. Beberapa menyebutkan bahwa wangi ini berasal dari produk bayi atau halusinasi orangtua baru akibat kurang tidur. Namun, sebuah studi terbaru yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychology, mengatakan bahwa bayi memang memiliki wangi yang khas.
Media Pembentuk Bonding
Para ahli meneliti 30 wanita, 15 orang baru saja melahirkan dan 15 sisanya belum pernah menjalani persalinan dan meminta mereka untuk mengidentifikasi wangi misterius pada bayi. Para ahli pun memonitor aktivitas otak mereka saat mencium wangi ini. Ketika diberikan sebuah piama bayi dan diminta untuk menciumnya, otak para wanita ini ternyata menunjukkan aktivitas yang sama, yaitu lepasnya hormon dopamine akibat munculnya rasa bahagia. Reaksi ini terjadi pada semua wanita, namun lebih kuat dialami oleh mereka yang telah menjadi ibu.
Ahli biologi dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, Amerika Serikat, Johan Lundström, mengatakan bahwa otak wanita telah 'terprogram' untuk bisa merasakan wangi ini sebagai salah satu bekalnya menjadi ibu. “Hal ini merupakan salah satu mekanisme atau alat agar ibu bisa fokus kepada anaknya,” ujar Dr. Johan. Aroma yang dimiliki bayi yang baru lahir ini menurut peneliti juga merupakan alat yang dianugerahkan untuk membentuk ikatan kuat antara ibu dan anaknya.
Percobaan untuk meneliti wangi khas newborn sebenarnya sudah dilakukan sejak lama. Pada 1984, sebuah studi dilakukan pada beberapa ibu dengan memberikan 3 buah pakaian yang salah satunya milik Sang Anak. Mereka diminta menebak yang mana pakaian bayinya dan sebanyak 80 persen ibu menjawab dengan benar. Selanjutnya pada 2006, sebuah penelitian menemukan bahwa ibu bisa membedakan bau feses anaknya dengan anak lain.
Wangi Apa Sebenarnya?
Walaupun cukup banyak penelitian yang membahas mengenai aroma bayi baru lahir, namun tak ada seorang pun yang tahu pasti dari mana wangi tersebut berasal. Diprediksi, sama seperti aroma tubuh manusia pada umumnya, ini merupakan kombinasi dari beberapa faktor. “Aroma tubuh merupakan senyawa kimia. Namun, akan sangat sulit untuk mengetahui senyawa apa yang menyebabkan wangi ini karena umumnya manusia memiliki 120 – 130, dan jenisnya sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya,” jelas Dr. Johan.
Para ahli menebak, salah satu sumber bau tersebut adalah vemix caseosa, lapisan dan zat berwarna putih yang menyelubungi bayi ketika dilahirkan. Biasanya, suster akan membersihkan zat ini sesaat setelah persalinan, namun jejaknya mungkin saja masih tersisa di rambut, atau lipatan tangan dan kaki, sehingga menimbulkan wangi tertentu. Peneliti juga mengira bahwa wangi ini berasal dari air ketuban. Penelitian menyebutkan bahwa air ketuban memiliki wangi yang khas pada tiap-tiap ibu hamil. Hal ini juga yang mungkin menjadi sumber dari aroma bayi baru lahir. Pada 1988, dilakukan penelitian terhadap 15 ibu untuk membuktikan apakah air ketuban memang memiliki bau yang berbeda. Masing-masing partisipan diberikan 2 botol air ketuban dan ternyata sebanyak 12 ibu bisa menjawab dengan benar yang mana air ketuban mereka.
Salah satu fakta yang menarik adalah bau khas newborn ini tidak berlangsung lama, umumnya hanya hingga usia 6 minggu. Seiring bayi bertambah besar, bau khas ini akan menghilang dan mungkin saja digantikan dengan bau produk kosmetik atau minyak tertentu yang Anda pakaikan pada Si Kecil. (M&B/Dok. M&B UK)