Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebagai orangtua, Anda memang perlu terlibat aktif dalam pengasuhannya. Mulai dari usia bayi, balita, hingga Si Kecil beranjak dewasa. Namun, seiring dengan bertambahnya usia Si Kecil, ketergantungan anak pada orangtuanya akan berkurang. Keterlibatan aktif Anda pun sebagai orangtua, berupa uluran tangan atau bantuan lainnya dalam aktivitas harian Si Kecil jelas haruslah berkurang. Mulai dari keterlibatan aktif, menjadi sekadar memberi perhatian melalui komunikasi.
Umumnya, intervensi atau 'campur tangan' Anda memang baru akan terjadi saat sebuah masalah terjadi pada Si Kecil. Namun, ada yang perlu Anda perhatikan saat melakukan intervensi ini. Jika porsi keterlibatan Anda terlalu banyak, Si Kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang sangat bergantung pada orang lain. Ia akan belajar bahwa untuk menyelesaikan segala sesuatunya harus ada dorongan dari luar diri pribadinya. Hal inilah yang dapat menjadikan ia tumbuh menjadi pribadi yang manja dan tidak mandiri. Selain itu, kecerdasannya pun akan kurang terasah.
Ada dua pilihan pola asuh yang bisa diterapkan untuk anak Anda, seperti teori dari Wendy S. Grolnick dan Richard M. Ryan dalam Journal of Educational Psychology, yaitu autonomy dan provision of structure.
Pola asuh autonomy adalah pola asuh yang mendorong anak untuk mampu melakukan segala sesuatunya sendiri, termasuk dalam mengerjakan rutinitasnya sehari-hari. Dalam pola asuh ini, Anda hanya sebagai fasilitator untuk mengarahkan, memberikan bimbingan, dan mengawasi. Anak Anda diajarkan mengambil keputusan dan mencari solusi secara mandiri saat sedang dihadapkan masalah. Pola asuh ini bisa diterapkan sejak Si Kecil berusia 1 tahun, atau saat ia mulai bisa berkomunikasi. Pola asuh ini dapat melatih jiwa kompetensi, beradaptasi, membiasakan anak mengatur dirinya sendiri, serta meningkatkan prestasi.
Selain autonomy, pola asuh provision of structure juga bisa Anda terapkan dengan memberlakukan aturan kepada anak dan melatihnya untuk konsisten. Pola asuhan ini bisa mulai Anda terapkan setelah Si Kecil berusia 3 tahun, dengan cara menentukan pada anak kapan waktu bermain, belajar, makan, dan lainnya. Pola asuh ini dapat membentuk perilaku disiplin pada anak terhadap rutinitasnya, serta menjaga norma dan aturan agar tidak menyimpang. Anda bisa berbagi peran dengan pasangan Anda dalam menerapkan pola asuh ini. (Aulia/DT/dok.M&B)