Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Begitu dinyatakan positif hamil, sebaiknya Anda juga langsung melakukan serangkaian tes darah. Hal itu berguna untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan genetis pada janin. Sehingga, jika terjadi sesuatu bisa segera diatasi sejak dini. Tes darah apa saja yang harus Anda lakukan? Berikut penjelasannya.
Golongan Darah (A, B, AB atau O)
Tes ini berguna untuk memberikan informasi akurat pada dokter mengenai golongan darah Anda. Jadi seandainya terjadi pendarahan saat proses persalinan dan dibutuhkan tranfusi, dokter dapat langsung mencari darah yang sesuai, tanpa perlu menghabiskan waktu untuk melakukan pemeriksaan.
Rhesus Darah
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah resus darah Anda positif atau negatif. Jika, resus darah Anda negatif, sementara janin di kandungan memiliki resus positif, maka Anda memerlukan suntikan anti-D immunoglobulin setelah melahirkan. Jika mengalami keguguran, suntikan tersebut pun diperlukan sebagai perlindungan agar di kehamilan berikutnya bayi Anda tidak mengalami animea akut atau kuning.
Ketidakcocokan rhesus ini juga sangat memengaruhi kondisi janin dan dapat menyebabkan hidrops fetalis, yaitu suatu reaksi imunologis yang menimbulkan gangguan klinis. Seperti, pembengkakan pada perut karena adanya pembentukan cairan berlebih pada rongga perut, pembengkakan kulit janin, penumpukan cairan di dalam rongga jantung atau dada dan sebagainya. Jika sudah begini, tubuh janin akan membengkak, bahkan darahnya pun bisa tercampur air, sehingga besar kemungkinan ia tidak dapat tertolong lagi. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)